Perubahan yang paling awal dapat
muncul adalah adanya kebutuhan setiap individu sebagai anggota masyarakat dalam
menanggapi lingkungannya. Hal itu mengakibatkan terjadinya interaksi sosial
antarindividu, baik antarwarga masyarakat setempat maupun dengan warga
masyarakat lain yang saling memengaruhi.
Menurut Bonner, interaksi sosial
adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling memengaruhi,
mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dalam
interaksi sosial, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi seperti imitasi,
sugesti, identifikasi, dan simpati. Keempat faktor tersebut membuat individu
memilih untuk melakukan interaksi sosial yang hasilnya adalah menanggapi setiap
gerak kehidupan dalam masyarakat. Tanggapan anggota masyarakat tersebut
terutama dalam menanggapi tradisi yang berlaku.
Perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat terjadi karena masyarakat tersebut menginginkan perubahan. Perubahan
juga dapat terjadi karena adanya dorongan dari luar sehingga masyarakat secara
sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan. Perubahan yang menyangkut
kehidupan manusia atau terkait dengan lingkungan fisik, alam, dan sosial
disebut perubahan sosial.
Perubahan sosial cepat atau lambat
senantiasa terjadi dan tidak dapat dihindari oleh siapapun. Suatu perubahan
bergantung dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Perubahan dapat berarti
suatu perkembangan yang sesuai dengan tujuan atau dapat juga tidak sesuai dengan
yang hendak dicapai. Oleh karena itu, orang perlu mengetahui mengapa perubahan
dapat terjadi dan mengapa masyarakat perlu menanggapi atau menyesuaikan dengan
perubahan.
Pengertian perubahan sosial menurut
para sosiolog.
- William F. Ogburn, mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
- Kingsley Davis, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
- Mac Iver, mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
- Gillin dan Gillin, mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
- Selo Soemardjan, merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Adapun menurut Margono perubahan
sosial (dalam Taneko) bersumber pada hal-hal berikut.
- Ketidakpuasan terhadap situasi, yang ada karena ada keinginan untuk situasi yang lain.
- Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara yang ada dan yang seharusnya bisa ada.
- Adanya tekanan dari luar, seperti kompetisi, keharusan menyesuaikan diri, dan lain-lain.
- Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi dan peningkatan, misalnya produktivitas dan lain-lain.
Sumber:
Bagja Waluya.
2009. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sunarto, Kamanto.
1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FE-UI.
Soekanto,
Soerjono. 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.
Suwarsono dan
Alvin Y. So. 1991. Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta:
LP3ES.