Sampai awal abad ke-19, sebagian
besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris. Eksploitasi Inggris telah
menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap Inggris. Dengan
diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara
Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy.
Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut.
- Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.
- East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut
dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa
Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu,
jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan
agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai
organisasi politik yang pertama di India.
Pemberontakan di India 1857 dimulai
sebagai pemberontakan para sepoy (tentara pribumi) yang direkrut oleh
Perusahaan Hindia Timur Britania atau East India Company pada 10 Mei 1857 di
kota Meerut, dan segera meluas menjadi pemberontakan penduduk di dataran Gangga
hulu dan India Tengah. Pemberontakan ini mengancam kekuatan EIC di India. Latar
belakang pemberontakan ini adalah korupsi yang meluas dalam EIC setelah hampir
100 tahun meluaskan kekuasaan di India, rasa tidak puas raja-raja wilayah atas
dominasi EIC, selain itu juga ambisi Imperium Britania untuk memerintah India
secara langsung.
Pemicu Pemberontakan Sepoy yang
lainnya adalah penggunaan lemak sapi dan babi dalam latihan para sepoy yang
dianggap menodai agama Hindu maupun Islam, sehingga menimbulkan kericuhan
antara para sepoy dengan para perwira mereka yang orang Eropa dan beragama
Kristen. Selain itu faktor kasta juga penting. Divisi Bengal didominasi oleh
kasta tinggi, seperti Rajput, sementara divisi Bombay dan Madras didominasi
oleh kasta rendah. Pemberontakan ini kadang dinamakan Pemberontakan Sepoy atau
Perang Kemerdekaan India Pertama.
Setelah memberontak, para sepoy
mendapat dukungan dari raja-raja wilayah di India yang sebelumnya terampas
kekuasaannya oleh EIC. Kemudian secara bersama-sama mengangkat Maharaja Mughal
(penguasa India sebelum EIC) sebagai lambang perlawanan. EIC berhasil
memadamkan pemberontakan setelah mendatangkan pasukan dari Eropa dan koloninya
yang lain terutama Burma, dengan dibantu para sepoy yang masih setia dari kaum
Sikh. Setelah pemberontakan berhasil dipadamkan, EIC dibubarkan pada tahun
1858. Selanjutnya, kekuasaan di India dijalankan secara langsung oleh mahkota
Britania.
Sumber:
Dwi Ari Listiyani.
2009. Sejarah 2 Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Eisenstadt, S.N.
1986. Revolusi dan Transformasi Masyarakat. Jakarta: Rajawali.