Perubahan yang dikehendaki merupakan
perubahan yang memang telah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki
wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program Keluarga
Berencana untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka
pertumbuhan penduduk.
Dapat dikatakan juga perubahan yang
dikehendaki adalah perubahan-perubahan yang dilakukan atas dasar perencanaan
matang dari pihak yang menginginkan perubahan. Istilah lain dari perubahan
sosial yang dikehendaki ini adalah perubahan sosial yang direncanakan. Hal ini
dikarenakan sebelum terjadi perubahan, sudah ada perencanaan oleh pihak-pihak
tertentu yang dikenal sebagai agent of change (agen perubahan). Agen
perubahan inilah yang melakukan perencanaan atau rekayasa sosial terhadap
keadaan status di masyarakat hingga memantik perubahan sosial dalam skala luas.
Contoh perubahan sosial yang
dikehendaki adalah pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Program ini dilaksanakan untuk menekan jumlah penduduk di Indonesia supaya
tidak berlebihan dan memicu berbagai permasalahan sosial.
Di masa silam, program KB ini
dianggap tabu di masyarakat dan melanggar nilai-nilai keagamaan maupun adat
tradisional, "Banyak anak, banyak rezeki", demikian katanya. Namun,
berkat sosialisasi masif sejak masa Orde Baru hingga sekarang, akhirnya maksud
positif dari program KB dapat tersampaikan ke masyarakat. Bahkan, alat
kontrasepsi pun dijual bebas di apotek dan minimarket di Indonesia saat ini.
Lembaga pemerintah non-departemen
yang bertugas mengatur kebijakan KB dikenal dengan nama Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang didirikan di tahun 1970 berdasarkan
Keputusan Presiden 8/1970. BKKBN hingga kini terus mengawal pelaksanaan program
KB.
Pencapaian program
KB yang membuat sebagian besar masyarakat saat ini bersedia menggunakan alat kontrasepsi,
sekaligus mengubah cara pandang warga Indonesia tentang reproduksi dan prinsip
merencanakan jumlah anak di keluarga, merupakan contoh perubahan sosial yang
dikehendaki.
Sumber:
Sunarto, Kamanto.
1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FE-UI.