HALAMAN UTAMA

Selasa, 18 Januari 2022

Perubahan Sosial yang Tidak Dikehendaki

Perubahan yang tidak dikehendaki umumnya beriringan dengan perubahan yang dikehendaki. Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan keinginan penduduk desa untuk memiliki barang-barang mewah.

 

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, perubahan yang tidak direncanakan tidak selalu berarti perubahan yang tidak diharapkan. Bisa juga, ia adalah perubahan yang ditunggu-tunggu dan diinginkan oleh masyarakat, meski terjadi tanpa rencana.

 

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tak direncanakan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Oleh karena itu, ia bisa memicu dampak yang sesuai maupun tidak selaras dengan harapan dari masyarakat.

 


Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki juga terjadi pada kasus-kasus bencana alam yang besar di Indonesia. Misalnya, bencana tsunami Aceh yang memicu kerusakan besar di tahun 2004. Bencana ini mengubah banyak sektor kehidupan di masyarakat Aceh.

 

Sumber:

 

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FE-UI.