ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Jumat, 10 April 2020

Teori Masuknya Agama Hindu dan Buddha ke Nusantara


Teori Masuknya Agama Hindu dan Buddha ke Nusantara


A. Apersepsi

            Tahukah kamu bagaimana agama hindu dan buddha masuk ke nusantara? Salah satu proses masuknya agama tersebut adalah melalui jalur perdagangan sutra rute laut. Sebelumnya jalur sutra melalui rute darat yang melewati wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah. Pada tahun 1453, Turki menutup jalur sutra rute darat setelah menaklukan konstantinopel sehingga rute dialihkan melalui rute Laut. Rute laut melewati Selat Malaka yang membuat agama, budaya dan lain lain masuk ke Nusantara. Selain itu, perdagangan nusantara dapat menjual rempah rempah dengan mudah.

B. Teori Masuknya Agama Hindu dan Buddha Pasif
            Arti Teori ini adalah masyarakat Nusantra mempelajari agama Hindu dan Buddha melalui masyarakat India dan China yang datang ke Nusantara. Teori pasif ini antara lain;
1.   Teori Brahmana
            Dikemukakan oleh Van Leur. Ia mengatakan bahwa kaum brahmana diundang oleh raja di Nusantara karena raja tersebut tertarik dengan ajaran Hindu dan Budha.

2.  Teori Waisya
            Dikemukakan oleh N.J Krom Yang menyebutkan bahwa pedagang dari India yang beragama Hindu dan Buddha. Pedagang india berdagang di Indonesia sambil menyesuaikan keadaan laut. Selama berdagangan di Indonesia mereka menyebarkan agama dan budaya Hindu dan Buddha.

3.   Teori Ksatria
            Dikemukan oleh C.C. Berg, Mookerij, J.C. Moens. Ia mengatakan bahwa di daratan India dan China terjadi perang saudara. Raja kalah dari perang tersebut melarikan diri ke Nusantra untuk berlindungi. Lambat laun mereka kerajaan bercorak Hindu dan Buddha.

C. Teori Masuknya Agama Hindu dan Buddha Aktif

            Arti teori ini adalah masyarakat Nusntra belajar langsung ke India untuk mempelajari agama Hindu dan Buddha. Salah satunya adalah Teori Arus Balik. Teori ini dikemukan oleh F.D.K Bosch. Ia mengatakan bahwa kaum pelajar di Nusantra tertarik dengan ajaran Hindu dan Buddha mereka kemudian berguru ke India. Setelah berguru ke India, mereka pulang ke Nusantara dan menyebarkan ajaran Hindu dan Buddha.

Sumber :

Iwan Setiawan, Dedi, Suciati, A. Mushlih.2017.  Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Senin, 06 April 2020

Zaman Praaksara


Zaman Praaksara



A. Apersepsi
            Pernahkah kamu mengunjungi museum purbakala?

            Ditempat itu kamu dapat menemukan benda-benda peninggalan orang zaman dahulu. Melalui benda benda tersebut, nenek moyang kita dapat bertahan hidup. Tapi tahukah kamu, apa fungsi benda benda tersebut? Pada pembahasan ini kita akan mengenal zaman praaksara.

B. Pengertian Zaman Praaksara
            Zaman praaksara atau zaman prasejarah adalah zaman dimana manusia purba belum mengenal tulisan. Zaman praaksara juga di sebut dengan zaman nirleka (nir = tidak, leka = tulisan aksara) yang berarti zaman tulisan belum di temukan. Zaman Praaksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan. Setelah manusia mulai  memahami atau mengenal tulisan, mereka memasuki zaman sejarah.

C. Pembagian Zaman Praaksara
            Berdasarkan ilmu geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut sebagai periodisasi atau pembagian prasejarah yang terdiri dari:
            1. Archaeikum atau Azoikum
                        Berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Kulit bumi masih sangat panas, karena masih    dalam proses pembentukan. Oleh karena itu pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
            2. Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua)
                        Berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Bumi masih belum stabil, iklim berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Mulai ada tanda-tanda kehidupan, ditandai dengan munculnya  makhluk bersel satu (mikroorganisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, amphibi dan reptil. Ada pula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini juga disebut zaman primer (zaman pertama).
            3. Mesozoikum
                        Zaman mesozoikum atau yang disebut juga dengan zaman sekunder, berlangsung sekitar   140 juta tahun yang lalu. Zaman Mesozoikum ditandai dengan hewan-hewan reptil bertubuh besar seperti dinosaurus oleh karena itu zaman Mesozoikum disebut dengan zaman reptil.  Masa ketika permukaan bumi sudah benar – benar stabil.
            4. Neozoikum
             Zaman neozoikum terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman neozoikum   kehidupan mulai stabil berkembang dan beragam. Zaman Neozoikum dibagi menjadi:
a) Zaman Tersier
            Zaman setelah kepunahan dinosaurus, ketika permukaan bumi didominasi mamalia dan burung.
b) Zaman Sekunder
Zaman Sekunder ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehidupan manusia purba.
Zaman Neezoikum di bagi kembali menjadi 2 zaman kembali yaitu:
            a)  Zaman pleistosen/ dilivium (zaman glasial/es)
                        Masa ini ditandai dengan mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Zaman      pleistosen berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu. kehidupan manusia mulai ada pada masa       ini.
            b)  Zaman Holosen/alluvium
                        Masa ini di tandai dengan munculnnya homo sapiens. Homo sapiens merupakan nenek      moyang manusia modern pada saat ini. Masa ini terjadi sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Berdasarkan ilmu arkeologi periode zaman praaksara dibagi menjadi empat zaman:
            1. Zaman Batu:
                        Ketika manusia baru mulai menggunakan peralatan, yang terbuat dari materi yang paling mudah digunakan yaitu batu. Dibagi lagi menjadi zaman batuan tua (paleolitikum), batuan tengah (mesolitikum), batuan baru (neolitikum), dan batuan besar (megalitikum).

            2. Zaman Logam:
                        Masa ketika manusia sudah menguasai teknologi untuk mengolah logam; memungkinkan manusia untuk membuat dan menggunakan peralatan dari logam. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu zaman perunggu dan zaman besi.

D. Kehidupan Manusia Purba
            Manusia Purba adalah makhluk hidup sejenis manusia yang hadir sebelum adanya manusia modern. Mereka memilih tinggal dekat dengan sumber air karena air merupakan kebutuhan manusia yang amat sangat penting, mulai dari sebagai kebutuhan jasmani hingga mobilitas dari satu tempat ke tempat lain.  Manusia purba masa praaksara pada awalnya hidup dengan cara berburu dan meramu atau masih bergantung pada alam. Karena itu, mereka juga hidup berpindah-pindah seiring dengan ketersediaan makanan. Masa ini disebut pula dengan masa food gathering.
            Setelah masa food gathering, mereka mulai mengenal masa food producing. Tidak hanya mengumpulkan makanan, manusia purba juga mulai melakukan kegiatan bercocok tanam untuk mengusahakan makanannya. Jika tanah sudah habis, mereka akan mencari lahan baru. Mereka mulai menebang bahkan membakar hutan. 
            Manusia purba masa praaksara juga memiliki sistem kepercayaan. Ada tiga sistem kepercayaan yang diyakini merupakan bagian dari masa praaksara. Pertama, animisme yang mempercayai pengaruh roh nenek moyang bagi kehidupannya. Kedua, dinamisme yang mempercayai kekuatan suatu benda dalam mempengaruhi kehidupannya. Ketiga, totemisme yang mempercayai kekuatan hewan yang dianggap suci.

E. Peninggalan Zaman Praaksara

1. Kapak Sumatera

            Kapak Sumatra atau Kapak Sumatra (Kapak Kerikil) adalah kapak buatan tangan yang terbuat dari batu-batu besar yang pecah atau terbelah.  Kapak Sumatra ini terletak di Kjokkenmoddinger di wilayah pantai timur Sumatra antara Medan dan Aceh.

2. Kapak Berimbas

            Kapak ini yakni terdiri dari batu perimbas dengan batang. Penggunaan kapak dilakukan dengan mencengkeram. Fungsi kapak adalah memotong kayu, binatang kulit, dan mematahkan tulang binatang liar. kapak berimbas adalah salah satu peninggalan zaman batu purba yang ditemukan di banyak daerah di Indonesia.
3. Kapak Genggam
            Kapak genggam pada zaman praaksara yang terbuat dari batu atau lempung dan tak bertangkai itu ditemukan oleh seorang bernama Ralph von Koenigswald pada tahun 1935 di Punung Kabupaten Pacitan. Kapak genggam ini digunakan oleh manusia praaksara pada zaman paleolithikum sebagai alat penetak atau alat yang digunakan untuk membelah kayu, menggali umbi – umbian, memotong dagimg hewan buruan, serta berbagai keperluan lainnya. Kapak genggam ini memiliki kesamaan dengan kapak berimbas yang juga ditemukan pada zaman praaksara. Hanya saja kapak berimbas berukuran lebih besar bila dibandingkan dengan kapak genggam. Menurut salah satu sumber, kapak berimbas ini dibuat oleh manusia pithecantropus dan banyak ditemukan di Indonesia, khususnya kabupaten pacitan. Adapun kegunaannya tak jauh berbeda dengan kapak genggam, yakni untuk memotong daging hewan.

3. Kapak Pendek
            kapak pendek ini berbentuk setengah lingkaran dan memiliki sisi yang tajam sehingga lebih mempermudah untuk memotong daging atau hal-hal lainnya. Sama seperti kapak sumatera, kapak pendek ini banyak ditemukan di daerah sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra. Para peneliti kemudian mencari persebaran pebble dan kapak pendek sampai ke tempat asal mula ras Papua melanosoide di teluk Tonkin,Vietnam. Akhirnya ditemukan pusat pebble dan kapak pendek berasal dari Hoabinhian dan Bacsonian,Vietnam Utara.
4. Pipisan
            Pipisan merupakan batu Penggiling. Bila dibandingkan dengan zaman sekarang, barangkali pipisan ini serupa dengan ulekan karena sama-sama digunakan untuk menghancurkan biji-bijian. Hanya saja bentuk pipisan ini datar dan halus. Pipisan ini tidak hanya digunakan untuk menggiling makanan, tetapi juga untuk menghaluskan cat merah yang terbuat dari tanah merah yang merupakan bentuk aktivitas yang berkaitan dengan upacara ritual dan kepercayaan. Alat ini ditemukan di kjokkenmoddinger di sepanjang Sumatera Timur laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara).
5. Kapak Persegi
            Kapak persegi ini ditemukan oleh Von Heine Geldern.  Alat ini memiliki bentuk yang memanjang dengan penampang berbentuk. Sesuai namanya, kapak persegi ini terbuat dari batu yang berbentuk persegi. Kapak ini dipergunakan untuk membentuk ukiran kayu, mengolah tanah, serta melaksanakan upacara. Di daerah Indonesia sendiri, kapak persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan,Sulawesi , dan Nusa Tenggara.
6. Kapak Bahu
            Kapak bahu adalah sejenis kapak persegi yang pada tangkainya diberi leher sehingga membentuk botol persegi. Kapak bahu ini ditemukan pada zaman neolithikum. Daerah kebudayaan kapak bahu ini meluas dari Jepang, Formosa, Filipina terus ke barat sampai sungai Gangga hingga bagian tengah Malaysia Barat. Pada masa neolithikum di bagian selatan Indonesia ditemukan kapak bahu sehingga pada masa itu neolithikum Indonesia belum mengenalnya, kecuali daerah sekitar minahasa.
7. Kapak Lonjong
            Kapak lonjong ini terbuat dari batu sungai dan memiliki warna yang kehitam-hitaman. Sama seperti namanya, kapak lonjong ini memiliki bentuk yang lonjong, ujungnya yang lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam.  Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi, yakni untuk menggarap tanah.
8. Nekara
            Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau perunggu. Pada zamannya, nekara dianggap benda suci yang berfungsi sebagai benda upacara, alat pendukung perkawin. Benda ini banyak ditemukan di Bali, Nusatenggara, Maluku, Selayar, dan Irian.
9. Sarkofagus
            Sarkofagus ini merupakan peti mati yang terbuat dari batu yang utuh dan diberikan penutup pada bagian atasnya. Salah satu tempat penemuan sarkofagus adalah  Bali, serta beberapa lainnya juga ditemukan di Bondowoso Jawa Timur.
10. Menhir
            Menhir merupakan benda peninggalan praaksara yang berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh manusia pada masa itu. Menhir ini berbentuk tiang atau tugu terbuat dari batu yang berdiri tegak di atas tanah. Menhir didirikan sebagai sarana menyembah arwah nenek moyang. Menhir banyak ditemukan di dataran tinggi  antara lain pegunungan antara wilayah Palembang dan Bengkulu, Ngada (Flores),  Gunung Kidul, Rembang(Jawa Tengah), Sungai Talang Koto dan daerah lainnya.
11. Dolmen
            Sama halnya dengan menhir, dolmen juga merupakan salah satu sarana penyembahan arwah nenek moyang pada masa praaksara. Dolmen yang memiliki bentuk seperti meja yang tersusun dari beberapa batu itu banyak ditemukan di daerah Besuki Jawa Timur. Di daerah tersebut biasanya dinamai pandhusa.
12. Waruga
            Waruga atau kubur batu merupakan peti mati yang terbuat dari batu. Keempat Sisinya berdindingkan papan-papan batu begitu pula alas dan bidang atasnya dari papan batu. Waruga banyak ditemukan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
13. Arca atau Patung
            Arca adalah Patung yang terbuat dari batu utuh. Bentuknya ada bermacam-macam, ada yang menyerupai manusia, kepala manusia, dan juga hewan. Arca banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung ,Jawa Tengah, dan Jawa Tengah. Arca ini juga merupakan salah satu sarana penyembahan pada masa praaksara.
14. Punden Berundak
            Punden berundak ini sendiri merupakan peninggalan megalitikum yang terdiri dari susunan batu bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang. Punden berundak banyak ditemukan di Lebak sibedug, Banten Selatan, Leles (Garut) dan Kuningan.
15. Flakes
            Kembali ke benda-benda peninggalan praaksara yang berupa peralatan atau perkakas, ada juga dikenal dengan nama flakes. Flakes ini merupakan alat yang terbuat terbuat dari pecahan batu kecil. Ia berfungsi sebagai alat penusuk, pemotong daging, dan pisau. Flakes banyak ditemukan di Daerah Sangiran,Sragen, Jawa Tengah. Termasuk kebudayaan Ngandong.
16. Perkakas dari Tulang dan Tanduk
            Selain dari batu, perkakas yang digunakan pada masa praaksara juga banyak terbuat dari tulang dan tanduk hewan. Perkakas tulang dan tanduk ini berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek dan mata tombak. Alat ini banyak di temukan di Daerah Ngandong, dekat Ngawi ,Jawa Timur.
17. Kjokkenmoddinger

            Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur yang terdiri dari kulit – kulit kerang dan siput  pada masa Mesolithikum yang tertumpuk selama beribu – ribu tahun sehingga membentuk sebuah bukit kecil yang beberapa meter tingginya. Kjokkenmoddinger banyak ditemukan di Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra.
18. Abris Sous Roche
            Abris sous roche adalah gua – gua batu karang atau ceruk yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia Purba. Banyak ditemukan di pesisir pantai timur Sumatra.
19. Lukisan di Dinding Gua
            Lukisan ini menggambarkan hewan buruan dan cap tangan berwarna merah. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa manusia praaksara telah menyadari adanya seni. Lukisan di dinding gua ditemukan di Leang  Leang, Sulawesi Selatan,di Gua Raha,Pulau Muna,Sulawesi Tenggara, dan di Danau Sentani,Papua.





Praptanto, E. 2010. Sejarah Indonesia. Jakarta: PT Bina Sumber Daya MIPA.

Sabtu, 15 Februari 2020

Kebutuhan Manusia







Artikel ini adalah berdasarkan sumber buku tertentu.

Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan dan menyakiti individu, komunitas, sekte atau agama apapun.

Artikel ini hanya bermaksud untuk mengenalkan pengetahuan kepada orang lain




A. Apersepsi
           


            Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan di dalam kehidupan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang bersifat mutlak, artinya kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih dahulu dari kebutuhan lainnya supaya kehidupan manusia bisa seimbang antara lahiriah dan batiniah.
            Selain sebagai makhluk individu manusia tak lepas dari yang namanya makhluk sosial, artinya manusia tidak akan pernah bisa memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkanya tanpa memerlukan bantuan orang lain. Dengan sifat alamiah sebagai makhluk sosial maka manusia memerlukan berbagai peran orang lain guna saling memenuhi berbagai kebutuhan tersebut.
            Oleh karena itu manusia memerlukan sebuah wadah untuk saling bekerja sama dengan manusia lain guna memenuhi segala kebutuhan dasarnya. Dengan ini maka terbentuklah suatu lembaga sosial yang memiliki tujuan untuk menjadi wadah dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar atau yang menjadi hal pokok manusia antara lain meliputi keluarga, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan agama.

B. Pengertian Kebutuhan
            Kebutuhan manusia merupakan keinginan manusia pada suatu barang ataupun jasa yang bisa untuk memenuhi kepuasan rohani dan jasmani demi kelangsungan hidupnya. Apabila kebutuhan manusia dapat terpenuhi, maka dapat dikatakan kehidupannya telah mancapai kemakmuran. Kemakmuran yaitu keadaan manusia di mana sebagian besar kebutuhannya dapat terpenuhi.
            Pada prinsipnya, kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan terus berkembang sejalan bertambahnya usia. Kebutuhan manusia terhadap benda atau jasa dapat memberikan kepuasaan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasaan jasmani maupun kepuasaan rohani. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan alat pemenuhan kebutuhan. Alat tersebut disediakan alam ataupun manusia melalui proses produksi. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak pernah berakhir. Oleh karena itu, manusia perlu bertindak rasional agar tercapai pemenuhan kebutuhan hidup secara memuaskan.

C. Jenis-jenis Kebutuhan
            Berikut beberapa jenis kebutuhan manusia, antara lain:

1. Kebutuhan Manusia Menurut Intensitasnya
             Jenis kebutuhan berdasarkan intensitasnya yang dibagi menjadi 4 macam. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a). Kebutuhan Primer
            Kebutuhan Primer yaitu kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi keberadaannya agar manusia tetap hidup dan bisa beraktivitas. Jadi sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contoh: kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan sebagainya.
b). Kebutuhan Sekunder
            Kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, yaitu kebutuhan yang timbul bersamaan dengan meningkatnya peradaban manusia. Merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok telah terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Contohnya seperti makanan yang bergizi dan enak, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah.
c). Kebutuhan Tersier
            Kebutuhan Tersier yaitu kebutuhan manusia yang ditujukan untuk kesenangan hidup manusia. Artinya keberadaan barang tertier tidak begitu banyak pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Contoh: kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, rekreasi, dan sebagainya. Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat televisi (TV), handphone (HP), sepeda motor, laptop dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.

2. Kebutuhan Menurut Sifatnya
            Kebutuhan menurut sifatnya dibedakan yaitu suatu kebutuhan hidup manusia yang keberadaannya didasarkan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
            Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan badan lahiriah atau tubuh seseorang. Contohnya seperti makanan, minuman, pakaian, sandal, pisau cukur, tidur, buang air kecil dan besar, seks, dan lain sebagainya.
            Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya. Contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani, beribadah kepada Tuhan YME, bersosialisasi, pendidikan, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.

3. Kebutuhan Menurut Waktu
            Kebutuhan hidup manusia menurut waktu dibedakan antara kebutuhan pada waktu sekarang dan kebutuhan pada waktu masa yang akan datang.

            Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, pada saat ini. Kebutuhan yang benar-benar diperlukan pada saat ini secara mendesak. Contoh adalah makan karena sangat lapar, pengobatan akibat kecelakaan, payung disaat hujan, dan lain sebagainya.
            Kebutuhan masa depan adalah pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang. Contoh: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, pergi haji, dan sebagainya.

4. Kebutuhan Menurut Wujud
            Kebutuhan menurut wujud dibedakan antara kebutuhan material dan kebutuhan immaterial, yang dideskripsikan sebagai berikut :
            Kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Contoh: buku, sepeda, komputer, rumah, pabrik, dan sebagainya.
            Kebutuhan immaterial, yaitu kebutuhan yang tidak berwujud. Contoh: keamanan, keadilan, kesehatan, kebebasan, pendidikan, dan sebagainya.

5. Kebutuhan Menurut Subyek
            Kebutuhan menurut subyek adalah kebutuhan yang dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan menurut subyek meliputi :
            Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan. Contoh: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru, kebutuhan pelajar berbeda dengan kebutuhan buruh pabrik.
            Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan sosial, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan berbagai barang dan jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan sosial suatu kelompok masyarakat. Contohnya adalah jalan umum, penerangan tempat umum, berserikat mengeluarkan pendapat, berbisnis, berorganisasi, telepon umum, jalan umum, WC umum, dan sebagainya.

D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
            Berikut ini penjelasannya mengenai faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia di dalam kehidupannya.

1. Kondisi Alam
            Kondisi alam akan sangat berkaitan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia. Manusia akan melakukan usaha dan upaya untuk memenuhi kebutuhan berdasar dari kondisi alam dimana dirinya tinggal. Misalnya saja: orang yang tinggal di kawasan dingin, tentunya membutuhkan selimut ataupun pakaian yang tebal yang mana dapat menahan hawa dingin. Sedangkan untuk orang yang tinggal di daerah yang cukup panas, tentunya akan lebih membutuhkan pakaian yang tipis.

2. Kepercayaan yang Dianut
            Ajaran agama atau kepercayaan yang dianut akan membuat kebutuhan yang dimilikinya akan berbeda satu sama lainnya. Misalnya: bagi umat muslim, tentu makanan yang mengandung babi akan haram untuk dimakan karena ajaran Islam yang memang melarang hal tersebut. Sedangkan bagi umat Hindu, dilarang untuk memakan makanan yang mengandung sapi. Dari kasus ini anda sudah dapat melihat perbedaan yang mana akan menyebabkan kebutuhan satu sama lainnya akan berbeda.

3. Adat Istiadat
            Adat istiadat yang ada dan berlaku di masyarakat akan sangat mempengaruhi dari kebutuhan yang dimiliki oleh setiap manusia. Hal ini dikarenakan adat dan tradisi yang ada akan mempengaruhi perilaku dan tujuan hidup dari kelompok masyarakat yang ada di tempat tersebut. Karena tradisi dan adat yang dimiliki masing masing berbeda sehingga membuat kebutuhan satu sam alainnya akan berbeda. Contohnya adanya sesaji disetiap gapura maupun disimpangan jalan di daerah Bali. Hal tersebut menjadikan suatu kebutuhan yg harus terpenuhi bagi masyarakat di Pulau Bali.
4. Pekerjaan
            Setiap orang tentunya memiliki pekerjaan atau profesi yang berbeda satu sama lainnya yang menyebabkan kebutuhan hidup yang berbeda pula. Misalnya saja profesi guru tentunya memiliki kebutuhan yang tidak sama dengan profesi sebagai petani. Jika guru membutuhkan alat tulis serta perlengkapan mengajar lainnya, maka petani akan lebih membutuhkan alat-alat pertanian seperti cangkul, traktor, pupuk, bibit, dan lainnya.

5.  Penghasilan
                Tak hanya pekerjaan saja, faktor besar atau kecilnya penghasilan yang dimiliki setiap orang akan sangat mempengaruhi kebutuhan masing-masing. Misalnya saja, orang dengan penghasilan pas-pasan tentunya hanya akan memenuhi kebutuhan pokoknya saja. Namun bagi orang yang memiliki penghasilan besar, maka tentunya tingkat kebutuhan yang dimilikinya semakin tinggi. Seseorang dengan penghasilan yang kecil tentu akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan selain kebutuhan primer. Sedangkan bagi orang yang berpenghasilan besar tentu saja bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan primer, bahkan hingga kebutuhan sekunder dan tersier nya.
6. Usia
            Kebutuhan yang dimiliki oleh tingkatan umur masing-masing akan berbeda. Misalnya, kebutuhan yang dimiliki anak-anak akan sangat berbeda jauh dari kebutuhan yang dimiliki oleh orang dewasa. Sama halnya dengan kebutuhan orang dewasa tentu akan sangat berbeda dengan kebutuhan orang tua.
7. Kegemaran
            Faktor lainnya yang menyebabkan seseorang memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lainnya adalah pada hobi atau kegemaran yang dimilikinya. Misalnya saja, orang yang memiliki hobi sepak bola maka tentu saja akan membutuhkan bola dan sepatu bola. Sedangkan orang yang hobinya memancing, tentu akan lebih membutuhkan perlengkapan memancing.
8. Jenis Kelamin
            Jenis kelamin atau gender seseorang tentu saja akan mempengaruhi kebutuhan yang dimiliki seseorang yang tidak bisa dilupakan. Kebutuhan wanita tentu akan sangat berbeda dari pria, bahkan kebutuhan wanita cenderung lebih banyak dibandiingkan pria.Wanita membutuhkan tas, make up, gaun, berlian, perhiasan, dan lainnya. Sedangkan pria cenderung membutuhkan hal hal yang berkaitan dengan sport, otomotif, dan lainnya.
9. Pendidikan
            Kebutuhan manusia juga akan dipengaruhi dari tingkat pendidikan yang ditempuhnya. Tingkat pendidikan akan sangat mempengaruhi kebutuhan seseorang, kebutuhan yang dimiliki anak SD tentunya akan berbeda dengan anak SMA.
10. Teknologi
            Jika dulunya mungkin HP atau televisi tidak terlalu dibutuhkan, namun seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi membuat manusia membututhkan alat-alat yang mana dapat memudahkan pekerjaan serta hal lainnya di kehidupannya. Saat ini, tentunya manusia idak asing jika berbicara dan berkomunikasi lewat handphone. Sedangkan dulu jika satu sama lainnya ingin berkomunikais tentu menggunakan surat, telegram, dan lainnya. Hal ini lah yang diakibatkan dari teknologi yang semakin berkembang.








sumber :
Kardiman, Dkk. 2006. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Bogor :Yudhistira
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Kencana

Jumat, 14 Februari 2020

Kelangkaan







Artikel ini adalah karya berdasarkan sumber buku tertentu.

Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan dan menyakiti individu, komunitas, sekte atau agama apapun.

Artikel ini hanya bermaksud untuk mengenalkan pengetahuan kepada orang lain

A. Apersepsi

 Pernahkah kamu melihat produk langka tersebut? atau bahasa kerennya limited edition.
            NIKE PG 2 Playstation sneakers merupakan produk limited edition. Sepatu ini begitu eksklusif dan merupakan hasil kolaborasi antara Nike dan George yang merupakan gamer virtual NBA 2K19. George yang begitu populer menarik perhatian Nike untuk bekerja sama memunculkan produk berkualitas. Sepatu sneakers yang satu ini hadir dalam warna kombinasi hitam dan biru. Dipersembahkan Nike, sepatu ini bahannya poliester yang nyaman di kaki. Sol luar sepatu berbahan karet sehingga antislip kala digunakan di berbagai medan. Sepatu ini bisa kamu dapatkan di Farfetch dengan harga Rp 12.924.790.
           Tapi tahukah kamu, apa yang menyebabkan produk tersebut langka? Pada pembahasan ini kita akan mengenal apa itu kelangkaan.

B. Pengertian Kelangkaan



        
         Kelangkaan (scarcity) merupakan masalah ekonomi terbesar yang  dihadapi oleh manusia. Kelangkaan (scarcity) juga dapat disebut sebagai kekurangan (paucity).
            Kelangkaan merupakan adanya keterbatasan alat pemenuhan yang berbanding terbalik dengan permintaan kebutuhan yang tidak terbatas atau juga dapat diartikan sebagai kondisi di mana jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada dengan jumlah barang yang ditawarkan. Lebih singkatnya, keadaan di mana keinginan manusia tidak terbatas, sementara alat pemuas keinginan manusia terbatas.
            Dalam ilmu ekonomi, pengertian kelangkaan diurai menjadi dua definisi, yaitu:
1.       Langka dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia, sementara berbagai benda yang tersedia, memiliki jumlah yang terbatas. Akibatnya, terjadilah kelangkaan.
2.       Langka dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan dikarenakan oleh kelangkaan atau keterbatasan sumber daya ekonomi.
       Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena ilmu ekonomi merupakan  ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan alternatif. 

B. Penyebab Kelangkaan
            Berikut ini beberapa penyebab kelangkaan, diantara yaitu:


   1. Letak geografis yang berbeda

            Sumber daya alam yang ada tersebar di beberapa daerah, antara daerah yang satu dan yang lainnya tidak akan pernah sama. Ada daerah yang subur dan ada juga daerah yang gersang. Misalnya, di daerah ini menghasilkan tembang, namun di daerah lain belum tentu sama bisa juga penghasil kopi dan lain sebagainya. Penyebaran sumber daya alam sangat tidak merata hal inilah yang menyebabkan kelanggkaan. Salah satu contohnya masyarakat yang menempati daerah dataran tinggi yang berkapur atau bebatuan sulit menemukan sumber air ketika kemarau jadi mau tidak mau mereka harus berkorban untuk membeli air tersebut. Berbeda dengan masyarakat yang berada di dataran rendah dimana air yang mereka pakai sulit habis meskipun di musim kemarau karena mereka memiliki sumber air berupa sumur.

2. Pertumbuhan Penduduk
            Seorang ekonomi asal Inggris yang bernama Thomas Robert Malthus menyebutkan bahwa “Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat daripada pertumbuhan produksi akan dapat menimbulkan kelangkaan”. Semakin banyak penduduknya, berarti semakin banyak pula kebutuhan yang harus terpenuhi. Jadi, jika pertumbuhan produksinya sedikit maka tidak akan mampu untuk mencukupi kebutuhan.
            Contohnya di negara kita sendiri, pertumbuhan penduduk sangat cepat sehingga banyak terjadi kelangkaan terhadap sumber-sumber daya alam yang ada. Sehingga negara ini harus melakukan impor dan juga menerapkan program KB untuk menekan pertumbuhan penduduk yang tinggi.

3. Kemampuan Produksi
            Ketepatan waktu produksi sangat menentukan terjadi atau tidaknya suatu kelangkaan. Semakin cepat proses produksi maka alat pemuas kebutuhan juga akan tersedia, sebaliknya jika proses produksi melambat, maka kelangkaan akan terjadi karena alat pemuas kebutuhan tidak tersedia atau kurang mencukupi. Proses produksi mengalami fluktuatif dikarenakan aspek-aspek yang ada di dalamnya memiliki keterbatasan. Sumber daya alam yang digunakan ada batasnya, sumber daya manusia juga ada batasnya dalam menggunakan pikiran dan tenaganya serta mesin-mesin dan alat produksi juga memiliki umur.

4. Kemajuan IPTEK
            Kemajuan IPTEK bisa menimbulkan dampak negatif bahkan kelangkaanpun bisa terjadi. Hal dikarenakan kemajuan teknologi tidak merata atau tidak secara menyeluruh. Sebagian  masyarakat cenderung meniru gaya hidup orang atau bangsa maju yang teknologinya luar biasa. Sedangkan pihak yang meniru ini tidak memiliki cukup kemampuan untuk menirunya sehingga penerapan teknologi maju tidak bisa menyokong produksi yang berjalan sehingga kebutuhan manusianya akan menumpuk dan proses produksinya kurang efektif, sehingga menyebabkan sebuah kelangkaan.

5. Bencana Alam
            Bencana alam yang terjadi akan merusak segala sumber daya alam yang ada, mengakibatkan kerugian baik dari sisi moral atau fisik, bangunan dan mesin produksi rusak karenanya dan masih banyak lainnya. Tentunya jika hal ini sampai terjadi maka kelangkaan akan terjadi. Untuk mengembalikan atau membangu ulang membutuhkan waktu yang cukup lama dan pastinya akan menghadapi kesulitan-kesulitan tertentu.

6. Perang dan Penyakit
            Perang dan wabah penyakit memiliki persamaan dari beberapa aspek, dimana kedua hal ini bisa menyebabkan terjadinya sebuah kelangkaan. Adanya perang akan menghancurkan semua yang ada di suatu negara perampasan sumber daya alam, penumpasan sumber daya manusia. Begitu juga dengan wabah penyakit yang menyebabkan sumber daya manusia akan mengalami gangguan untuk produktif dalam kerjanya. Hal ini menyebabkan proses produksi akan lambat dalam menciptakan sebuah alat pemuas kebutuhan dan akhirnya akan terjadi sebuah kelangkaan.

7. Kebijakaan Pemerintah
            Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan rancangan serta sebuah solusi dari segala rintangan yang menghadang. Namun jika pemerintah salah mengambil langkah maka akan terjadi suatu masalah yang besar, bisa juga menimbulkan sebuah kelangkaan.
            Contohnya kebijakan pemerintah dalam pengolahan sumber daya alam, jika hal ini salah perhitungan maka bahan dasar produksi akan hilang dan tidak bisa melakukan produksi. Tentunya hal ini akan menyebabkan sebuah kelangkaan di dalam masyarakat, alat pemuas kebutuhan akan berkurang dan tidak bisa mencukupi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

8. Sifat Serakah Manusia
            Pada dasarnya manusia mempunyai sifat asli yakni tidak pernah merasa puas ataupun cukup. Mahatma Ghandi, menyebutkan bahwa “Sumber daya alam yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan manusia, tetapi tidak cukup untuk kerakusan setiap manusia”. Secara terus-menerus menuruti nafus untuk membeli sesuatu, lama-kelamaan SDA, bahan baku akan berkurang dan akhirnya habis. Inilah yang menimbulkan terjadinya kelangkaan.

C. Dampak Kelangkaan
            Berikut adalah delapan dampak yang akan terjadi akibat kelangkaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kenaikan Harga Jual
            Jika terdapat kelangkaan dalam suatu barang, maka otomatis akan menaikan harga dari barang tersebut. Contoh: minyak atau bahan bakar yang mengalami kenaikan harga sebab banyaknya permintaan yang akan menguras bbm tersebut. Dampak dari kenaikan harga jual ini juga akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk mencari alternatif contohnya menggunakan mobil panel surya.

2. Kurva Permintaan seiring waktu
            Dalam jangka pendek, permintaan merupakan harga yang sifatnya tidak elastis. Sebagai contoh seseorang yang menggunakan mobil bensin, harus tetap membeli bensin. Tetapi, dengan seiring waktu, orang bisa membeli mobil listrik atau sepeda, oleh sebab itu, permintaan akan bensin jatuh. Permintaan akan lebih elastis dengan harga dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, di pasar bebas, terdapat insentif untuk mekanisme pasar guna menangani masalah kelangkaan.

3. Tragedi
            Tragedi milik bersama berlangsung pada saat penggembalaan atau pengambilan yang berlebihan dari sebuah lahan atau lingkungan tertentu.
Contoh: penangkapan ikan besar-besaran yang akan mengurangi populasi ikan dan dapat menyebabkan kelangkaan.

4. Panic Buying
            Panic buying adalah tindakan membeli sejumlah besar produk yang tidak biasa untuk mengantisipasi atau setelah bencana atau bencana yang dirasakan, atau mengantisipasi kenaikan atau kekurangan harga yang besar, seperti yang dapat terjadi sebelum badai salju atau angin topan atau keputusan pemerintah yang melarang populer tertentu produk. Barang-barang ini dibeli dalam jumlah besar untuk mengimbangi kekurangan potensial atau sebagai tindakan keselamatan. Sementara Panic buying dapat mengakibatkan peningkatan tiba-tiba dalam biaya barang, itu berbeda dari penjarahan karena tidak melibatkan pencurian atau kerusakan properti yang disengaja.








sumber :
Kardiman, Dkk. 2006. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Bogor :Yudhistira
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Kencana

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020