Pelapukan
ialah perusakan batuan kulit bumi karena pengaruh keadaan cuaca. Hasil
pelapukan adalah terbentuknya tanah. Menurut prosesnya, pelapukan dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimia, dan pelapukan organis.
1. Pelapukan mekanis
Pelapukan
mekanis ialah pelapukan yang bersifat merombak batuan secara mekanik, tanpa
mengubah sifat batuannya. Pelapukan ini dapat terjadi karena perbedaan suhu
siang malam dan beku celah.
- Perbedaan Suhu Siang dan Malam
Pada siang hari batuan mengalami
pemuaian. Pada malam hari, suhu turun sangat rendah menyebabkan batuan menyusut
dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan batuan retak-retak dan akhirnya hancur
berkeping-keping. Gejala seperti ini terdapat di daerah gurun.
- Perubahan Volume Pada Celah-celah Batuan
Menurut
Wardiyatmoko dan Bintarto, celah-celah batuan di daerah sedang atau daerah
sekitar kutub dapat kemasukan air pada musim panas. Pada musim dingin atau
malam hari, air pada celah batuan menjadi es. Karena menjadi es, volumnya
bertambah besar sehingga batuan akan pecah akibat terdesak oleh es yang ada di
dalam celah batuan tersebut. Peristiwa ini dapat pula terjadi di daerah-daerah
pegunungan tinggi.
2.
Pelapukan kimia
Pelapukan
kimia adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Misalnya air hujan
yang mengandung CO2dan oksigen, memiliki tenaga melarutkan yang besar. Bentuk-bentuk
seperti ponor, dolina, uvala, jama, lokva, sungai bawah tanah, stalaktit,
stalakmit, dan tiang kapur merupakan hasil pelapukan kimia di daerah karst.
Gejala pelarutan akan lebih cepat jika air tersebut mengenai batuan kapur atau
karst. Bentuk-bentuk itu disebut gejala-gejala karst.
- Ponor adalah lubang masuknya aliran air ke dalam tanah berupa masuknya air sungai ke dalam tanah di daerah kapur.
- Dolina adalah lubang di permukaan tanah kapur, yang bentuknya seperti corong, piring, dan sumur. Dolina ini terbentuk oleh air yang meresap ke dalam melalui rekah-rekah sehingga melarutkan kapur
- Uvala adalah beberapa dolina yang menjadi satu, merupakan dolina besar.
- Jama adalah dolina yang dinding-dindingnya tegak lurus.
- Lokva adalah danau di daerah karst, terjadi karena dasar dan dinding dolina tertutup oleh lapisan baru yang kedap sehingga air hujan yang jatuh akan terkumpul di dalamnya.
- Sungai bawah tanah adalah aliran air yang terdapat di dalam tanah yang terjadi karena sungai biasa mengalir melalui daerah kapur. Aliran air tersebut meresap ke dalam celah-celah kapur dan akhirnya berkumpul serta mengalir kembali ke dalam tanah di daerah kapur.
- Stalaktit adalah endapan kapur yang menggantung pada langit-langit gua.
- Stalakmit adalah endapan kapur yang terdapat di dasar gua. Jika stalaktit dan stalakmit dapat menyatu maka akan menjadi tiang kapur yang dilaluinya.
3.
Pelapukan Organis
Pelapukan
organis adalah pelapukan yang disebabkan proses organis. Misalnya akar tumbuhan
dapat menembus batuan karena akar mengeluarkan zat yang dapat melarutkan
batuan. Binatang-binatang membuat sarang dengan melubangi batuan hingga hancur.
Untuk bahan bangunan rumah maka manusia memecah batuan. Pelapukan batuan juga
dapat disebabkan oleh daun yang membusuk di atas batuan.
Sumber:
Bayu
Kurniawan, Chandra Kirana, Cinta Setya, dkk. 2021. BELAJAR PRAKTIS GEOGRAFI
untuk SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Viva Pakarindo.

