Kelangkaan | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Jumat, 14 Februari 2020

Kelangkaan







Artikel ini adalah karya berdasarkan sumber buku tertentu.

Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan dan menyakiti individu, komunitas, sekte atau agama apapun.

Artikel ini hanya bermaksud untuk mengenalkan pengetahuan kepada orang lain

A. Apersepsi

 Pernahkah kamu melihat produk langka tersebut? atau bahasa kerennya limited edition.
            NIKE PG 2 Playstation sneakers merupakan produk limited edition. Sepatu ini begitu eksklusif dan merupakan hasil kolaborasi antara Nike dan George yang merupakan gamer virtual NBA 2K19. George yang begitu populer menarik perhatian Nike untuk bekerja sama memunculkan produk berkualitas. Sepatu sneakers yang satu ini hadir dalam warna kombinasi hitam dan biru. Dipersembahkan Nike, sepatu ini bahannya poliester yang nyaman di kaki. Sol luar sepatu berbahan karet sehingga antislip kala digunakan di berbagai medan. Sepatu ini bisa kamu dapatkan di Farfetch dengan harga Rp 12.924.790.
           Tapi tahukah kamu, apa yang menyebabkan produk tersebut langka? Pada pembahasan ini kita akan mengenal apa itu kelangkaan.

B. Pengertian Kelangkaan



        
         Kelangkaan (scarcity) merupakan masalah ekonomi terbesar yang  dihadapi oleh manusia. Kelangkaan (scarcity) juga dapat disebut sebagai kekurangan (paucity).
            Kelangkaan merupakan adanya keterbatasan alat pemenuhan yang berbanding terbalik dengan permintaan kebutuhan yang tidak terbatas atau juga dapat diartikan sebagai kondisi di mana jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada dengan jumlah barang yang ditawarkan. Lebih singkatnya, keadaan di mana keinginan manusia tidak terbatas, sementara alat pemuas keinginan manusia terbatas.
            Dalam ilmu ekonomi, pengertian kelangkaan diurai menjadi dua definisi, yaitu:
1.       Langka dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia, sementara berbagai benda yang tersedia, memiliki jumlah yang terbatas. Akibatnya, terjadilah kelangkaan.
2.       Langka dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan dikarenakan oleh kelangkaan atau keterbatasan sumber daya ekonomi.
       Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena ilmu ekonomi merupakan  ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan alternatif. 

B. Penyebab Kelangkaan
            Berikut ini beberapa penyebab kelangkaan, diantara yaitu:


   1. Letak geografis yang berbeda

            Sumber daya alam yang ada tersebar di beberapa daerah, antara daerah yang satu dan yang lainnya tidak akan pernah sama. Ada daerah yang subur dan ada juga daerah yang gersang. Misalnya, di daerah ini menghasilkan tembang, namun di daerah lain belum tentu sama bisa juga penghasil kopi dan lain sebagainya. Penyebaran sumber daya alam sangat tidak merata hal inilah yang menyebabkan kelanggkaan. Salah satu contohnya masyarakat yang menempati daerah dataran tinggi yang berkapur atau bebatuan sulit menemukan sumber air ketika kemarau jadi mau tidak mau mereka harus berkorban untuk membeli air tersebut. Berbeda dengan masyarakat yang berada di dataran rendah dimana air yang mereka pakai sulit habis meskipun di musim kemarau karena mereka memiliki sumber air berupa sumur.

2. Pertumbuhan Penduduk
            Seorang ekonomi asal Inggris yang bernama Thomas Robert Malthus menyebutkan bahwa “Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat daripada pertumbuhan produksi akan dapat menimbulkan kelangkaan”. Semakin banyak penduduknya, berarti semakin banyak pula kebutuhan yang harus terpenuhi. Jadi, jika pertumbuhan produksinya sedikit maka tidak akan mampu untuk mencukupi kebutuhan.
            Contohnya di negara kita sendiri, pertumbuhan penduduk sangat cepat sehingga banyak terjadi kelangkaan terhadap sumber-sumber daya alam yang ada. Sehingga negara ini harus melakukan impor dan juga menerapkan program KB untuk menekan pertumbuhan penduduk yang tinggi.

3. Kemampuan Produksi
            Ketepatan waktu produksi sangat menentukan terjadi atau tidaknya suatu kelangkaan. Semakin cepat proses produksi maka alat pemuas kebutuhan juga akan tersedia, sebaliknya jika proses produksi melambat, maka kelangkaan akan terjadi karena alat pemuas kebutuhan tidak tersedia atau kurang mencukupi. Proses produksi mengalami fluktuatif dikarenakan aspek-aspek yang ada di dalamnya memiliki keterbatasan. Sumber daya alam yang digunakan ada batasnya, sumber daya manusia juga ada batasnya dalam menggunakan pikiran dan tenaganya serta mesin-mesin dan alat produksi juga memiliki umur.

4. Kemajuan IPTEK
            Kemajuan IPTEK bisa menimbulkan dampak negatif bahkan kelangkaanpun bisa terjadi. Hal dikarenakan kemajuan teknologi tidak merata atau tidak secara menyeluruh. Sebagian  masyarakat cenderung meniru gaya hidup orang atau bangsa maju yang teknologinya luar biasa. Sedangkan pihak yang meniru ini tidak memiliki cukup kemampuan untuk menirunya sehingga penerapan teknologi maju tidak bisa menyokong produksi yang berjalan sehingga kebutuhan manusianya akan menumpuk dan proses produksinya kurang efektif, sehingga menyebabkan sebuah kelangkaan.

5. Bencana Alam
            Bencana alam yang terjadi akan merusak segala sumber daya alam yang ada, mengakibatkan kerugian baik dari sisi moral atau fisik, bangunan dan mesin produksi rusak karenanya dan masih banyak lainnya. Tentunya jika hal ini sampai terjadi maka kelangkaan akan terjadi. Untuk mengembalikan atau membangu ulang membutuhkan waktu yang cukup lama dan pastinya akan menghadapi kesulitan-kesulitan tertentu.

6. Perang dan Penyakit
            Perang dan wabah penyakit memiliki persamaan dari beberapa aspek, dimana kedua hal ini bisa menyebabkan terjadinya sebuah kelangkaan. Adanya perang akan menghancurkan semua yang ada di suatu negara perampasan sumber daya alam, penumpasan sumber daya manusia. Begitu juga dengan wabah penyakit yang menyebabkan sumber daya manusia akan mengalami gangguan untuk produktif dalam kerjanya. Hal ini menyebabkan proses produksi akan lambat dalam menciptakan sebuah alat pemuas kebutuhan dan akhirnya akan terjadi sebuah kelangkaan.

7. Kebijakaan Pemerintah
            Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan rancangan serta sebuah solusi dari segala rintangan yang menghadang. Namun jika pemerintah salah mengambil langkah maka akan terjadi suatu masalah yang besar, bisa juga menimbulkan sebuah kelangkaan.
            Contohnya kebijakan pemerintah dalam pengolahan sumber daya alam, jika hal ini salah perhitungan maka bahan dasar produksi akan hilang dan tidak bisa melakukan produksi. Tentunya hal ini akan menyebabkan sebuah kelangkaan di dalam masyarakat, alat pemuas kebutuhan akan berkurang dan tidak bisa mencukupi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

8. Sifat Serakah Manusia
            Pada dasarnya manusia mempunyai sifat asli yakni tidak pernah merasa puas ataupun cukup. Mahatma Ghandi, menyebutkan bahwa “Sumber daya alam yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan manusia, tetapi tidak cukup untuk kerakusan setiap manusia”. Secara terus-menerus menuruti nafus untuk membeli sesuatu, lama-kelamaan SDA, bahan baku akan berkurang dan akhirnya habis. Inilah yang menimbulkan terjadinya kelangkaan.

C. Dampak Kelangkaan
            Berikut adalah delapan dampak yang akan terjadi akibat kelangkaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kenaikan Harga Jual
            Jika terdapat kelangkaan dalam suatu barang, maka otomatis akan menaikan harga dari barang tersebut. Contoh: minyak atau bahan bakar yang mengalami kenaikan harga sebab banyaknya permintaan yang akan menguras bbm tersebut. Dampak dari kenaikan harga jual ini juga akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk mencari alternatif contohnya menggunakan mobil panel surya.

2. Kurva Permintaan seiring waktu
            Dalam jangka pendek, permintaan merupakan harga yang sifatnya tidak elastis. Sebagai contoh seseorang yang menggunakan mobil bensin, harus tetap membeli bensin. Tetapi, dengan seiring waktu, orang bisa membeli mobil listrik atau sepeda, oleh sebab itu, permintaan akan bensin jatuh. Permintaan akan lebih elastis dengan harga dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, di pasar bebas, terdapat insentif untuk mekanisme pasar guna menangani masalah kelangkaan.

3. Tragedi
            Tragedi milik bersama berlangsung pada saat penggembalaan atau pengambilan yang berlebihan dari sebuah lahan atau lingkungan tertentu.
Contoh: penangkapan ikan besar-besaran yang akan mengurangi populasi ikan dan dapat menyebabkan kelangkaan.

4. Panic Buying
            Panic buying adalah tindakan membeli sejumlah besar produk yang tidak biasa untuk mengantisipasi atau setelah bencana atau bencana yang dirasakan, atau mengantisipasi kenaikan atau kekurangan harga yang besar, seperti yang dapat terjadi sebelum badai salju atau angin topan atau keputusan pemerintah yang melarang populer tertentu produk. Barang-barang ini dibeli dalam jumlah besar untuk mengimbangi kekurangan potensial atau sebagai tindakan keselamatan. Sementara Panic buying dapat mengakibatkan peningkatan tiba-tiba dalam biaya barang, itu berbeda dari penjarahan karena tidak melibatkan pencurian atau kerusakan properti yang disengaja.








sumber :
Kardiman, Dkk. 2006. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Bogor :Yudhistira
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Kencana

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020