Artikel ini adalah karya berdasarkan sumber buku tertentu.
Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan dan menyakiti individu, komunitas, sekte atau agama apapun.
Artikel ini hanya bermaksud untuk mengenalkan pengetahuan kepada orang lain
A. Apersepsi
Pernahkah
kamu melihat produk langka tersebut? atau
bahasa kerennya limited edition.
NIKE PG 2 Playstation sneakers merupakan produk limited edition. Sepatu ini begitu
eksklusif dan merupakan hasil kolaborasi antara Nike dan George yang merupakan
gamer virtual NBA 2K19. George yang begitu populer menarik perhatian Nike untuk
bekerja sama memunculkan produk berkualitas. Sepatu sneakers yang satu ini
hadir dalam warna kombinasi hitam dan biru. Dipersembahkan Nike, sepatu ini
bahannya poliester yang nyaman di kaki. Sol luar sepatu berbahan karet sehingga
antislip kala digunakan di berbagai medan. Sepatu ini bisa kamu dapatkan di
Farfetch dengan harga Rp 12.924.790.
Tapi
tahukah kamu, apa yang menyebabkan produk tersebut langka? Pada pembahasan ini
kita akan mengenal apa itu kelangkaan.
Kelangkaan (scarcity) merupakan masalah ekonomi terbesar yang dihadapi oleh manusia. Kelangkaan (scarcity) juga dapat disebut sebagai kekurangan (paucity).
Kelangkaan merupakan adanya
keterbatasan alat pemenuhan yang berbanding terbalik dengan permintaan
kebutuhan yang tidak terbatas atau juga dapat diartikan sebagai kondisi di mana
jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Lebih singkatnya, keadaan di mana keinginan manusia tidak terbatas,
sementara alat pemuas keinginan manusia terbatas.
Dalam ilmu ekonomi, pengertian
kelangkaan diurai menjadi dua definisi, yaitu:
1. Langka dalam arti tidak cukup
dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia, sementara berbagai benda yang
tersedia, memiliki jumlah yang terbatas. Akibatnya, terjadilah kelangkaan.
2. Langka dalam arti manusia harus
melakukan pengorbanan untuk mendapatkannya. Keterbatasan alat pemuas kebutuhan
dikarenakan oleh kelangkaan atau keterbatasan sumber daya ekonomi.
Dalam menghadapi masalah kelangkaan,
ilmu ekonomi berperan penting karena ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai
hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan alternatif.
B.
Penyebab Kelangkaan
Berikut ini beberapa penyebab
kelangkaan, diantara yaitu:
1. Letak geografis yang berbeda
Sumber
daya alam yang ada tersebar di beberapa daerah, antara daerah yang satu dan
yang lainnya tidak akan pernah sama. Ada daerah yang subur dan ada juga daerah
yang gersang. Misalnya, di daerah ini menghasilkan tembang, namun di daerah lain
belum tentu sama bisa juga penghasil kopi dan lain sebagainya. Penyebaran
sumber daya alam sangat tidak merata hal inilah yang menyebabkan kelanggkaan.
Salah satu contohnya masyarakat yang menempati daerah dataran tinggi yang
berkapur atau bebatuan sulit menemukan sumber air ketika kemarau jadi mau tidak
mau mereka harus berkorban untuk membeli air tersebut. Berbeda dengan
masyarakat yang berada di dataran rendah dimana air yang mereka pakai sulit
habis meskipun di musim kemarau karena mereka memiliki sumber air berupa sumur.
2. Pertumbuhan Penduduk
Seorang
ekonomi asal Inggris yang bernama Thomas Robert Malthus menyebutkan bahwa “Pertumbuhan
penduduk yang lebih cepat daripada pertumbuhan produksi akan dapat menimbulkan
kelangkaan”. Semakin banyak penduduknya, berarti semakin banyak pula kebutuhan
yang harus terpenuhi. Jadi, jika pertumbuhan produksinya sedikit maka tidak
akan mampu untuk mencukupi kebutuhan.
Contohnya
di negara kita sendiri, pertumbuhan penduduk sangat cepat sehingga banyak
terjadi kelangkaan terhadap sumber-sumber daya alam yang ada. Sehingga negara
ini harus melakukan impor dan juga menerapkan program KB untuk menekan
pertumbuhan penduduk yang tinggi.
3. Kemampuan Produksi
Ketepatan
waktu produksi sangat menentukan terjadi atau tidaknya suatu kelangkaan.
Semakin cepat proses produksi maka alat pemuas kebutuhan juga akan tersedia,
sebaliknya jika proses produksi melambat, maka kelangkaan akan terjadi karena
alat pemuas kebutuhan tidak tersedia atau kurang mencukupi. Proses produksi
mengalami fluktuatif dikarenakan aspek-aspek yang ada di dalamnya memiliki
keterbatasan. Sumber daya alam yang digunakan ada batasnya, sumber daya manusia
juga ada batasnya dalam menggunakan pikiran dan tenaganya serta mesin-mesin dan
alat produksi juga memiliki umur.
4. Kemajuan IPTEK
Kemajuan
IPTEK bisa menimbulkan dampak negatif bahkan kelangkaanpun bisa terjadi. Hal
dikarenakan kemajuan teknologi tidak merata atau tidak secara menyeluruh.
Sebagian masyarakat cenderung meniru
gaya hidup orang atau bangsa maju yang teknologinya luar biasa. Sedangkan pihak
yang meniru ini tidak memiliki cukup kemampuan untuk menirunya sehingga
penerapan teknologi maju tidak bisa menyokong produksi yang berjalan sehingga
kebutuhan manusianya akan menumpuk dan proses produksinya kurang efektif,
sehingga menyebabkan sebuah kelangkaan.
5. Bencana Alam
Bencana
alam yang terjadi akan merusak segala sumber daya alam yang ada, mengakibatkan
kerugian baik dari sisi moral atau fisik, bangunan dan mesin produksi rusak
karenanya dan masih banyak lainnya. Tentunya jika hal ini sampai terjadi maka
kelangkaan akan terjadi. Untuk mengembalikan atau membangu ulang membutuhkan
waktu yang cukup lama dan pastinya akan menghadapi kesulitan-kesulitan
tertentu.
6. Perang dan Penyakit
Perang
dan wabah penyakit memiliki persamaan dari beberapa aspek, dimana kedua hal ini
bisa menyebabkan terjadinya sebuah kelangkaan. Adanya perang akan menghancurkan
semua yang ada di suatu negara perampasan sumber daya alam, penumpasan sumber
daya manusia. Begitu juga dengan wabah penyakit yang menyebabkan sumber daya
manusia akan mengalami gangguan untuk produktif dalam kerjanya. Hal ini
menyebabkan proses produksi akan lambat dalam menciptakan sebuah alat pemuas
kebutuhan dan akhirnya akan terjadi sebuah kelangkaan.
7. Kebijakaan Pemerintah
Kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan rancangan serta sebuah solusi dari
segala rintangan yang menghadang. Namun jika pemerintah salah mengambil langkah
maka akan terjadi suatu masalah yang besar, bisa juga menimbulkan sebuah
kelangkaan.
Contohnya
kebijakan pemerintah dalam pengolahan sumber daya alam, jika hal ini salah
perhitungan maka bahan dasar produksi akan hilang dan tidak bisa melakukan
produksi. Tentunya hal ini akan menyebabkan sebuah kelangkaan di dalam
masyarakat, alat pemuas kebutuhan akan berkurang dan tidak bisa mencukupi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
8. Sifat Serakah Manusia
Pada
dasarnya manusia mempunyai sifat asli yakni tidak pernah merasa puas ataupun
cukup. Mahatma
Ghandi, menyebutkan bahwa “Sumber daya alam yang tersedia hanya cukup untuk
kebutuhan manusia, tetapi tidak cukup untuk kerakusan setiap manusia”. Secara terus-menerus menuruti
nafus untuk membeli sesuatu, lama-kelamaan SDA, bahan baku akan berkurang dan
akhirnya habis. Inilah yang menimbulkan terjadinya kelangkaan.
C. Dampak Kelangkaan
Berikut
adalah delapan dampak yang akan terjadi akibat kelangkaan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Kenaikan Harga Jual
Jika
terdapat kelangkaan dalam suatu barang, maka otomatis akan menaikan harga dari
barang tersebut. Contoh: minyak atau bahan bakar yang mengalami kenaikan harga
sebab banyaknya permintaan yang akan menguras bbm tersebut. Dampak dari
kenaikan harga jual ini juga akan memberikan insentif bagi perusahaan untuk mencari
alternatif contohnya menggunakan mobil panel surya.
2. Kurva Permintaan seiring waktu
Dalam
jangka pendek, permintaan merupakan harga yang sifatnya tidak elastis. Sebagai
contoh seseorang yang menggunakan mobil bensin, harus tetap membeli bensin. Tetapi,
dengan seiring waktu, orang bisa membeli mobil listrik atau sepeda, oleh sebab
itu, permintaan akan bensin jatuh. Permintaan akan lebih elastis dengan harga
dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, di pasar bebas, terdapat insentif untuk
mekanisme pasar guna menangani masalah kelangkaan.
3. Tragedi
Tragedi
milik bersama berlangsung pada saat penggembalaan atau pengambilan yang
berlebihan dari sebuah lahan atau lingkungan tertentu.
Contoh: penangkapan ikan besar-besaran
yang akan mengurangi populasi ikan dan dapat menyebabkan kelangkaan.
4. Panic Buying
Panic buying adalah tindakan membeli sejumlah besar
produk yang tidak biasa untuk mengantisipasi atau setelah bencana atau bencana yang dirasakan,
atau mengantisipasi kenaikan atau kekurangan harga
yang besar, seperti yang dapat terjadi sebelum badai salju atau angin topan atau
keputusan pemerintah yang melarang populer tertentu produk. Barang-barang ini dibeli dalam
jumlah besar untuk mengimbangi kekurangan potensial
atau sebagai tindakan keselamatan. Sementara Panic buying dapat mengakibatkan peningkatan tiba-tiba dalam biaya
barang, itu berbeda dari penjarahan karena
tidak melibatkan pencurian atau kerusakan properti yang disengaja.
sumber :
Kardiman, Dkk. 2006. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Bogor :Yudhistira
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Kencana
sumber :
Kardiman, Dkk. 2006. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Bogor :Yudhistira
Rosyidi, Suherman. 2004. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Kencana


