Artikel
ini berdasarkan sumber buku tertentu.
Saya
tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan dan menyakiti individu, komunitas,
sekte atau agama apapun.
Artikel
ini hanya bermaksud untuk mengenalkan pengetahuan kepada orang lain
A. Apersepsi
Setiap makhluk yang hidup di bumi
ini membutuhkan ruang. Ruang berfungsi sebagai tempat untuk kelangsungan hidup.
Tanpa ruang makhluk hidup tidak dapat hidup misalnya kita, kita membutuhkan
tempat daratan yang memiliki oksigen untuk bernapas. Tidak mungkin kita tinggal
dilautan karena kita tidak bernapas. Tahukah contoh ruang dibumi, pelajari
dibawahi!
1. Pengertian Ruang
ruang adalah tempat di permukaan bumi,
baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup
tinggal. Di dalam ruang, terdapat berbagai hal seperti diatas permukaan bumi
(Sungai, Laut, Hutan, dan lain sebagainya), dibawah permukaan bumi (Tanah,
Bahan Tambang, dan lain sebagainya).
Setiap ruang memiliki karakteristik berbeda beda
karena masing ruang memiliki keadaan fisik berbeda. Keadaan fisik yang dimaksud
adalah kondisi tanah, batu, suhu, tumbuhan dan lain sebagainya. Perbedaan
karakteristik ruang menyebabkan terjadinya interaksi antar ruang dengan
lainnya. Contohnya, wilayah pengunungan merupakan penghasil sayuran, sedangkan
wilayah pesisr pantai menghasilkan ikan. Penduduk daerah pantai membutuhkan
sayuran dari daerah pengunungan dan sebaliknya Penduduk daerah pengunungan
membutuhkan ikan dari daerah pantai. Kedua wilayah tersebut akan saling
berinteraksi melalui aktivitas perdagangan.
2. Interaksi Antar Ruang
Interaksi Antar Ruang merupakan suatu cara mengelola
ruang ruang berdasarkan potensi dan permasalahan serta keterkaitan suatu ruang
dengan ruang ruang yang ada disekitarnya. Interaksi Antar Ruang dapat terjadi
melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Interaksi melalui kontak
langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak
langsung misalnya melihat tayangan di televesi atau membaca berita di koran.
1.) Bentuk Interaksi Antar Ruang
a.
Mobilitas Penduduk
Mobilitas
penduduk adalah Interaksi dalam bentuk pengerakkan atau
perpindahan manusia, contohnya emigrasi, urbanisasi, imigrasi, urbanisasi, dan
lain lain.
b.
Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan
dan informasi. Komunikasi terbagi
dua jenis, yaitu komunikasi langsung dan tidak
langsung. Komunikasi langsung, misalnya si A
berbicara dengan si B.
Komunikasi tidak langsung, misalnya seorang anak
menonton televisi atau seorang ayah mendengarkan radio.
c.
Transportasi
Transportasi
adalah suatu interaksi melalui perpindahan barang atau energi. Contohnya
pengakutan barang atau perdagangan.
2.) Kondisi yang Diperlukan Terjadi
Interaksi Antar Ruang
a. saling
melengkapi ( Complementarity ) atau ( Regional
Complementary )
kondisi ini terjadi apabila ada
wilayah yang komiditas yang dihasilkan berbeda berbeda. Misalnya:
Masyarakat yang tinggal di pantai
tidak dapat memenuhi kebutuhan sayuran dan buah buahan karena hanya dapat
tumbuh dikawasan lereng pengunungan, begitu juga sebaliknya. Masyarakat
pengunungan tidak memenuhi kebutuhan ikan. Oleh karena itu, memenuhi
kebutuhannya diperlukan suatu interaksi antara penduduk pantai dan penduduk
pengunungan melalui aktivitas jual beli.
b.
kesempatan antara ( Intervening Opportunity)
kondisi ini terjadi karena adanya
pilihan yang lebih baik atau sudah tersedia alternatif lain untuk memperoleh
barang yang sama. Misalnya: Pedagang beras dari Depok membeli beras dari pasar
induk Bandung, tetapi sejak ada pasar induk di Jakarta maka mereka lebih
membeli beras di Jakarta karena jaraknya lebih dekat sehingga terjadi interaksi
antara wilayah Depok dengan Jakarta.
c.
kemudahan transfer (Transferability)
kondisi ini dapat terjadi
dikarenakan fasilitas yang digunakan untuk melalukan suatu interaksi tidak
memadai atau mengalami kendala. Misalnya: Apabila jalan dari desa ke kota
rusak maka mereka sulit mendapat harga murah karena jalannya mengalami kerusakan,
tetapi apabila jalannya mudah dilalui maka barang barang yang ada di daerah
tersebut akan lebih murah.
Bintarto
R. dan S. Hadisumanto. 1979. Metode Analisis Geografi. Jakarta:
LP3ES
Djenen,
et al. 1991. Geografi Indonesia. Jakarta: Gramedia
Marbun.
1989. Kamus Geografi. Jakarta: Ghalia Indonesia


