NILAI SOSIAL | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Senin, 07 Juni 2021

NILAI SOSIAL

 

Sebelum mengenal apa itu nilai sosial, mari kita membahas apa itu nilai?

 

Menurut Robert M.Z. Lawang, nilai adalah gambaran mengenai apa yang dinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu. Sedangkan menurut KBBI nilai adalah, taksiran, sifat-sifat (hal-hal) penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mancapai tujuannya.

Nilai diyakini sebagai sesuatu yang dianggap benar dan baik, dan nilai juga menjadi batasan pembeda antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan salah atau yang pantas dan tidak pantas. Menurut Notonegoro, membagi nilai dalam 3 bagian yaitu:

1.      Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

2.      Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas atau kegiatan.

3.      Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia, seperti:

a)      Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal manusia (cipta)

b)      Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan (estetika)

c)      Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak (karsa)

d)     Nilai keagamaan, yaitu bersumber pada ketuhanan.

 

Setiap manusia akan memiliki nilai sendiri-sendiri yang dianut dan diyakini berdasarkan perasaannya sendiri yang bersifat subjektif. Nilai ini dinamakan sebagai nilai individual. Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh manusia secara masal di masyarakat yang didasarkan pada pandangan dan ukuran orang banyak, dinamakan dengan nilai sosial. Beberapa tokoh sosiologi mendefinisikan nilai sosial sebagai berikut:

1.      Kimball Young

Nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang dianggap benar dan yang penting.

2.      Woods 

Nilai Sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

Nilai sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 

a)    Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.

b)   Nilai berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti interaksi,difusi, akulturasi dan kontak sosial.

c)  Nilai memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.

d)    Nilai melibatkan emosi dan perasaan.

Nilai sosial merupakan gambaran dan ciri masyarakat tersebut, karena nilai itu adalah data yang diambil dari pengalaman masyarakat sepanjang sejarah masyarakat tersebut. Sebagai contoh nilai gotong royong dan nilai musyawarah yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nilai gotong royong dan nilai musyawarah itu menjadi identitas bangsa Indonesia.



 

Fungsi nilai sosial secara luas yaitu memberikan ketentraman kepada anggota masyarakat agar dapat bertingkah laku sesuai dengan yang aturan yang diyakini oleh masyarakat guna mencapai tujuan bersama di masyarakat. Adapun fungsi nilai sosial secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

 

a)      Nilai sebagai pedoman berperilaku

 

Nilai sebagai pedoman berfungsi memberikan arahan kepada individu atau masyarakat untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan. Nilai menjadi landasan dan motivasi dalam setiap langkahdan perbuatan manusia.

 

b)      Nilai sebagai kontrol sosial

Nilai sebagai alat kontrol sosial yang berfungsi untuk memberikan batasan-batasan kepada manusia untuk bertingkah laku. Perilaku manusia di luar nilai akan mengakibatkan jatuhnya sanksi atau perasaan bersalah.

 

c)      Nilai sebagai pelindung sosial

 

Nilai sebagai alat pelindung sosial memberikan perlindungan dan memberikan rasa aman kepada manusia, dengan berprilaku sesuai dengan nilai, manusia dapat melakukan tindakan apapun tanpa harus merasa takut.

 

Apabila nilai-nilai itu lenyap maka kehidupan masyarakat akan tidak beraturan, masing-masing manusia akan bertingkah laku berdasarkan kehendak sendiri. Kehilangan nilai sosial di masyarakat dapat mengakibatkan masyarakat kehilangan identitas, dan kehancuran bagi masyarakat itu sendiri, serta hancurnya nilai sosial.

 

Hancurnya nilai sosial juga akan mengakibatkan hancurnya sistem sosial di masyarakat. Akibat terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial dan masalah-masalah sosial. Contohnya, proses adaptasi nilai westernisasi yang tidak sesuai dengan nilai yang sebelumnya dianut oleh masyarakat Indonesia seperti pergaulan bebas yang banyak menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan nilai sosial masyarakat Indonesia.

 

Sumber :

 

Elisanti, Tintin Rostini. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020