PROTO MELAYU DEUTERO MELAYU | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Sabtu, 12 Juni 2021

PROTO MELAYU DEUTERO MELAYU

 



1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)



 

Bangsa Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia (Yunan) yang pertama  kali ke Nusantara pada sekitar 1500 SM. Mereka datang ke Nusantara melalui dua jalan yaitu:

 

Jalan barat dari Yunan (Cina Selatan) melalui Selat Malaka (Malaysia) masuk ke Sumatra masuk ke Jawa. Mereka membawa alat berupa kapak persegi.

Jalan utara (timur) dari Yunan melalui Formosa (Taiwan) masuk ke Filipina kemudian ke Sulawesi kemudian masuk ke Irian.

 

Mereka membawa alat kapak lonjong. Bangsa Melayu Tua ini memiliki kebudayaan batu sebab alat-alatnya terbuat dari batu yang sudah maju, yakni sudah dihaluskan, berbeda dengan manusia purba yang alatnya masih kasar dan sederhana. Hasil budaya mereka dikenal dengan kapak persegi yang banyak ditemukan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Adapun kapak lonjong banyak digunakan mereka yang melalui jalan utara, yakni Sulawesi dan Irian. Menurut penelitian Von Heekern, di Kalumpang, Sulawesi Utara telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa orang Austronesia yang datang dari arah utara Indonesia melalui Formosa (Taiwan), Filipina, dan Sulawesi.

 

2. Bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu)

 

Bangsa Melayu Muda yang disebut juga Deutero Melayu datang dari daerah Yunan(Cina Selatan) sekitar 500 SM. Mereka masuk ke Nusantara melalui jalan barat saja. Bangsa Melayu Muda berhasil mendesak dan bercampur dengan bangsa Proto Melayu. Bangsa Deutero Melayu masuk melalui Teluk Tonkin (Yunan) ke Vietnam, lalu ke Semenanjung Malaka, terus ke Sumatra, dan akhirnya masuk ke Jawa.

Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu. Mereka sudah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak sepatu, dan nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa Deutero Melayu juga mengembangkan kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan yang terbuat dari batu besar. Hasil-hasil kebudayaan Megalitikum, misalnya, menhir (tugu batu), dolmen (meja batu), sarkofagus (keranda mayat), kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Melayu Muda (Deutero Melayu) adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.

 


 

Berdasarkan membahas diatas, dapat disimpulkan ciri-ciri Proto Melayu dan  Deutero Melayu yaitu:

 

Ciri - Ciri Bangsa Proto Melayu

 

  • Berasal dari China (Tiongkok) Selatan, tepatnya daerah Yunan.

 

  • Masuk ke Nusantara (Indonesia) antara tahun 1500 sampai 500 Sebelum Masehi.

 

  • Ciri fisiknya kulit berwarna kuning kecoklatan, rambut lurus dan matanya sipit.

 

  • Kebudayaan Neolitikum atau batu muda.

 

  • Singgah di wilayah Indonesia timur yaitu Papua, Nias, Dayak, Mentawai, dan Toraja.

 

Ciri - Ciri Bangsa Deutro Melayu

 

  • Daerah asalnya yaitu Indocina (Kamboja, Laos, Vietnam) bagian Utara.

 

  • Memasuki wilayah Nusantara pada tahun 500 sebelum masehi.

 

  • Telah menguasai kebudayaan logam, dapat membuat alat-alat dari bahan besi dan perunggu.

 

  • Contoh hasil kebudayaannya seperti nekara, kapak corong dan bejana perunggu.

 

  • Keturunan asli bangsa ini yaitu Suku Bugis, Sunda, Jawa, Minang dan Makassar.

 

Sumber :

 


Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020