Kegunaan
benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu:
1.
Form utility (Nilai Guna Bentuk)
Gulungan
kain jika dijadikan sebuah baju akan memiliki nilai jual atau nilai guna yang
lebih tinggi, begitu juga sebatang kayu akan memiliki nilai jual atau nilai
guna yang lebih tinggi jika diubah bentuknya menjadi kursi. Contoh tersebut
menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dengan form
utility (nilai guna bentuk) adalah perbedaan nilai guna suatu barang akibat
adanya perbedaan bentuk.
Dengan
adanya perbedaan nilai guna tersebut akan berpengaruh pula pada manfaat dan
harga barang. Baju akan memiliki manfaat dan harga yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan gulungan kain, begitu juga kursi tentu memiliki manfaat dan
harga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kayu yang berupa gelondongan.
Karena itulah banyak sekali perusahaan garmen yang memproduksi pakaian dan
perusahaan mebel yang memproduksi perabot rumah tangga. Kedua perusahaan itu
merupakan contoh perusahaan yang menambah nilai guna suatu barang dengan cara
mengubah bentuk barang tersebut.
2.
Place utility (Nilai Guna Tempat)
Batu
kapur yang ada di pegunungan kapur dengan batu kapur yang ada di toko material
memiliki bentuk yang sama tetapi tentu saja batu yang ada di toko memiliki
nilai guna yang lebih tinggi, karena dijadikan sebagai bahan bangunan. Begitu
juga air di daerah yang kekurangan air akan memiliki nilai guna yang lebih
tinggi dibandingkan dengan air yang ada di daerah yang banyak tersedia air.
Contoh
tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan place utility (nilai guna tempat) adalah perbedaan nilai guna suatu
barang yang diakibatkan oleh adanya perbedaan tempat. Perusahaan jasa
angkutannadalah contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang ini, yakni memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga mampu meningkatkan nilai guna
barang yang dipindahkan tersebut.
3.
Time utility (Nilai Guna Waktu)
Payung
akan lebih bermanfaat jika dipakai waktu hujan atau pada saat hari panas.
Begitu juga obat di saat sehat tentu kurang memiliki nilai guna dibandingkan
dengan obat di saat sakit. Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa, barang yang
bentuknya sama memiliki nilai guna yang berbeda karena adanya perbedaan waktu.
Jadi,
yang dimaksudkan dengan time utility
(nilai guna waktu) adalah perbedaan nilai guna suatu barang akibat adanya
perbedaan waktu atau dipakai pada waktu yang tepat. Perusahaan yang biasanya
bergerak di bidang ini adalah Rumah Sakit, pergudangan, apotik, dan sebagainya.
4.
Ownership utility (Nilai Guna
Kepemilikan)
Bisa
jadi pakaian yang dipakai seorang artis ternama memiliki kualitas bahan dan
harga yang sama dengan pakaian yang kita miliki, namun karena pernah dipakai
atau dimiliki oleh artis jika dilelang akan memiliki nilai jual yang tinggi.
Para penggemarnya akan berlomba untuk mendapatkan benda dari sang idolanya
meskipun dengan membeli dengan harga tinggi. Bagi penggemarnya pakaian tersebut
memiliki nilai guna yang tinggi yakni sebagai kebanggaan dan kenang-kenangan,
juga agar merasa dekat dengan artis pujaannya. Ini tentu akan berbeda dengan
pakaian milik kita. Begitu juga barang yang tersedia di toko akan memiliki
nilai guna yang lebih tinggi jika dimiliki oleh orang yang membutuhkan barang
tersebut.
Sumber
:
Supriyanto,
Ali Muhson. 2009. EKONOMI untuk SMA/MA
KELAS X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
