Berikut ini dinasti
yang pernah memimpin di awal peradaban China.
1.
Dinasti Xia
Dinasti
Xia adalah dinasti pertama yang diceritakan dalam catatan sejarah seperti
Catatan Sejarah Agung atau Shiji dan
Sejarah Bambu (Hanzi: 竹書紀年;
Pinyin: Zhúshū Jìnián). Dinasti ini
didirikan oleh Yu yang Agung. Sebagian besar arkeolog sekarang menghubungkan
Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou, provinsi Henan, yang
berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM. Beragam tanda-tanda
yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan pada periode ini,
diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara Tionghoa modern.
Menurut
kronogi tradisional berdasarkan perhitungan Liu Xin, dinasti ini berkuasa
antara 2205-1766 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu, pemerintahan dinasti ini
adalah antara 1989-1558 SM. Menurut Proyek Kronologi Xia Shang Zhou yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik
Rakyat Tiongkok pada tahun 1996, dinasti ini berkuasa antara 2070-1600 SM.
2.
Dinasti Shang
Dinasti
Shang menurut sumber tradisional adalah dinasti pertama Tiongkok. Menurut
kronologi berdasarkan perhitungan Liu Xin, dinasti ini berkuasa antara
1766-1122 SM, sedangkan menurut Sejarah Bambu (Hanzi: 竹書紀年; Pinyin: Zhúshū Jìnián) adalah antara 1556-1046 SM. Hasil dari Proyek
Kronologi Xia Shang Zhou pada tahun 1996 menyimpulkan bahwa dinasti ini
memerintah antara 1600-1046 SM. Informasi langsung tentang dinasti ini berasal
dari inskripsi pada artefak perunggu dan tulang orakel, serta dari Catatan
Sejarah Agung (Shiji) karya Sima
Qian.
Temuan
arkeologi memberikan bukti keberadaan Dinasti Shang sekitar 1600-1046 SM, yang
terbagi menjadi dua periode. Bukti keberadaan Dinasti Shang periode awal
(1600-1300 SM) berasal dari penemuan-penemuan di Erlitou, Zhengzhou dan
Shangcheng.Sedangkan bukti keberadaan Dinasti Shang periode kedua (k. 1300–1046
SM) atau periode Yin (殷),
berasal dari kumpulan besar tulisan pada tulang orakel. Para arkeolog
mengkonfirmasikan bahwa kota Anyang di provinsi Henan adalah ibu kota terakhir
Dinasti Shang, dari sembilan ibu kota lainnya. Dinasti Shang diperintah 31
orang raja, sejak Raja Tang sampai dengan Raja Zhou sebagai raja terakhir.
Masyarakat Tiongkok masa ini mempercayai banyak dewa, antara lain dewa-dewa
cuaca dan langit, serta dewa tertinggi yang dinamakan Shang-Ti. Mereka juga
percaya bahwa nenek moyang mereka, termasuk orang tua dan kakek-nenek mereka,
setelah meninggal akan menjadi seperti dewa pula dan layak disembah. Sekitar
tahun 1500 SM, orang Tiongkok mulai menggunakan tulang orakel untuk memprediksi
masa depan.
3.
Dinasti Zhou
Dinasti
Zhou adalah dinasti terlama berkuasa dalam sejarah Tiongkok yang menurut Proyek
Kronologi Xia Shang Zhou berkuasa antara 1046-256 SM. Dinasti ini mulai tumbuh
dari lembah Sungai Kuning, di sebelah barat Shang. Penguasa Zhou, Wu Wang,
berhasil mengalahkan Shang pada Pertempuran Muye. Pada masa Dinasti Zhou
mulailah dikenal konsep "Mandat Langit" sebagai legitimasi pergantian
kekuasaan, dan konsep ini seterusnya berpengaruh pada hampir setiap pergantian
dinasti di Tiongkok. Ibu kota Zhou awalnya berada di wilayah barat, yaitu dekat
kota Xi'an modern sekarang, namun kemudian terjadi serangkaian ekpansi ke arah
lembah Sungai Yangtze. Dalam sejarah Tiongkok, ini menjadi awal dari
migrasi-migrasi penduduk selanjutnya dari utara ke selatan.
4.
Dinasti Qin

ilustrasi peradaban dinasti Qin
Dinasti
Qin berhasil menyatukan Tiongkok yang terpecah menjadi beberapa kerajaan pada
Periode Negara Perang melalui serangkaian penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan
lain, dengan penaklukan terakhir adalah terhadap kerajaan Qi pada sekitar tahun
221 SM. Qin Shi Huang dinobatkan menjadi kaisar pertama Tiongkok bersatu pada
tahun tersebut. Dinasti ini terkenal mengawali pembangunan Tembok Besar
Tiongkok yang belakangan diselesaikan oleh Dinasti Ming serta peninggalan terracotta army di makam Qin Shi Huang.
Beberapa kontribusi besar Dinasti Qin, antara termasuk terbentuknya konsep
pemerintahan terpusat, penyatuan undang-undang hukum, diterapkannya bahasa
tertulis, satuan pengukuran, dan mata uang bersama seluruh Tiongkok.
5.
Dinasti Han
Dinasti
Han didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat
dan meruntuhkan dinasti sebelumnya, Dinasti Qin, pada tahun 206 SM. Zaman
kekuasaan Dinasti Han terbagi menjadi dua periode yaitu Dinasti Han Barat (206
SM-9 M) dan Dinasti Han Timur (23-220 M) yang dipisahkan oleh periode pendek
Dinasti Xin (9-23 M).
Kaisar
Wu (Han Wudi) berhasil mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Tiongkok
dengan mendesak bangsa Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah
stepa-stepa Mongolia Dalam, dengan demikian merebut wilayah-wilayah Gansu,
Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan terbukanya untuk pertama kali
perdagangan antara Tiongkok dan Eropa, melalui Jalur Sutra. Jenderal Ban Chao
dari Dinasti Han bahkan memperluas penaklukannya melintasi pegunungan Pamir
sampi ke Laut Kaspia. Kedutaan pertama dari Kekaisaran Romawi tercatat pada
sumber-sumber Tiongkok pertama kali dibuka (melalui jalur laut) pada tahun 166,
dan yang kedua pada tahun 284.
Sumber:
Akhmad
Zamroni. 2021. Sejarah untuk SMA/MA Semester 2 Kelas X. Sukoharjo : Graha
Printama Selaras.
Michael
Loewe. 1999. The Cambridge History of Ancient China. England: Cambridge
University Press.