Pembangunan Ekonomi berdasarkan Teori Klasik | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Minggu, 27 Juni 2021

Pembangunan Ekonomi berdasarkan Teori Klasik

        


    Berikut ini pembangunan ekonomi berdasarkan teori klasik yang didukung oleh Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.

 

1. Adam Smith

 

Adam Smith melihat pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika mekanisme pasar berjalan dengan sempurna. Akumulasi modal akan ber pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap per-tumbuhan ekonomi. Pengaruh langsung terjadi karena pertambahan faktor produksi yang akan meningkatkan output (produksi barang dan jasa). Pengaruh tidak langsung dari modal terhadap output adalah berupa peningkatan produktivitas melalui pembagian kerja atau spesialisasi. Semakin besar modal, semakin besar dimungkinkannya pembagian kerja dan semakin tinggi juga produktivitas pekerja.

Dalam jangka panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi sampai posisi stasioner (stationary state), yaitu suatu kondisi jika sumber daya alam sudah sepenuhnya dimanfaatkan. Walaupun ada pengangguran, hanya bersifat sementara sehingga peran pemerintah diharapkan seminimal mungkin dalam perekonomian.

 

2. David Ricardo

 

Inti dari pertumbuhan menurut Ricardo sebenarnya hampir sama dengan teori Smith. Ricardo memusatkan perhatian pada peranan penduduk dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, output nasional (GDP) tergantung atau ditentukan semata-mata oleh jumlah penduduk sebagai tenaga kerja. Ricardo menyatakan bahwa jumlah penduduk ditentukan oleh tingkat upah yang berlaku. Jika tingkat upah di atas tingkat subsisten (pas-pasan untuk bertahan hidup), jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan akan cenderung meningkat. Dan sebaliknya, jika tingkat upah di bawah tingkat kecukupan hidup, jumlah penduduk akan menurun mengingat setiap orang tidak mampu menanggung beban hidup yang makin berat. Penurunan jumlah penduduk akan menaikkan tingkat upah. Dalam jangka panjang, tingkat upah akan cenderung sama dengan tingkat substansi, disebut juga dengan tingkat upah alamiah (natural wage).

Oleh karena itu, terbatasnya sumber daya alam (tanah) dan output tergantung pada jumlah penduduk, diperkirakan dalam jangka panjang output nasional cenderung konstan. Keterbatasan faktor produksi tanah akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan hanya bisa tumbuh sampai batas tertentu yang mungkin dicapai oleh sumber alamnya, dalam hal ini tanah.

 

3. Thomas Robert Malthus

 

Malthus membahas keterkaitan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi hanya tumbuh dalam jangka panjang jika pertumbuhan penduduk lebih rendah dari pertumbuhan output (pangan atau produksi). Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk yang mengikuti deret ukur, sementara pertumbuhan pangan atau produksi hanya mengikuti deret hitung, akan menyebabkan tingkat perekonomian generasi mendatang cenderung buruk. Dalam arti, generasi mendatang akan kekurangan pangan. Hal itu, dapat diatasi jika pertumbuhan penduduk dikendalikan.

 

 

Sumber:

 

 

Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020