Dampak Inflasi Terhadap Distribusi Pendapatan (Equity Effect) | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Minggu, 20 Juni 2021

Dampak Inflasi Terhadap Distribusi Pendapatan (Equity Effect)

 


Dari tabel di atas dapat di jelaskan sebagai berikut.

 

Pihak yang dirugikan adalah:

 

  • Merugikan terhadap orang-orang yang memiliki penghasilan tetap, seperti pegawai negeri atau pensiunan pegawai negeri. Misalkan jika seorang pegawai memiliki penghasilan Rp 6.000.000,- per tahun sementara laju inflasinya per tahun 10% maka ia akan mengalami penurunan penghasilan riilnya sebesar 10% x Rp 6.000.000,- = Rp 600.000,- setahun. Artinya ia akan mengalami kerugian dari tahun sebelumnya sebesar Rp 600.000.

 

  • Merugikan orang yang menyimpan kekayaan dalam bentuk kas (uang tunai) atau mereka yang menabung uang di rumah dalam bentuk uang tunai. Jumlah uang tunai yang mereka kumpulkan sebelumnya, setelah terjadi inflasi nilai riil uang (kemampuan daya beli ) menjadi turun dalam memenuhi kebutuhan.

 

  • Merugikan bagi para konsumen/pembeli, pendapatan yang mereka miliki tak mampu untuk memenuhi kebutuhan maksimal mereka seperti sebelum terjadi inflasi, karena uang yang mereka miliki nilainya merosot.

 

  • Merugikan Kreditur, akibat adanya inflasi maka kemampuan dari nilai uang yang dipinjamkan untuk kegiatan usaha menjadi menurun sehingga akan menghambat proses pengembalian pinjaman oleh debitur.

 

  • Merugikan investor berupa obligasi, karena adanya inflasi nominal dari obligasi yang mereka secara riil nilainya akan menjadi rendah.

 

Pihak yang diuntungkan adalah:

 

  • Para spekulan, petani dan pedagang, merupakan pihak yang diuntungkan, karena adanya inflasi memungkinkan mereka untuk meningkatkan nilai produksinya dengan harapan ada kenaikan harga jual maka keuntungan mereka meningkat.

 

  • Debitur atau peminjam uang, dengan adanya inflasi akan meningkatkan keuntungan sehingga akan mempermudah dan mempercepat debitur dalam mengembalikan utangnya.

 

  • Penyimpan kekayaan dalam bentuk emas atau barang lain, adanya inflasi maka akan membuat nilai barang atau emas yang mereka simpan nilainya menjadi naik.

 

  • Investor berupa saham, saham yang ditanamkan dalam perusahaan karena adanya inflasi menyebabkan nilai jual dari produknya naikbmaka keuntungan akan besar, dengan demikian deviden yang diterima investor menjadi naik.

 

Sumber:

 

Supriyanto, Ali Muhson. 2009. EKONOMI untuk SMA/MA KELAS X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020