Sifat-sifat
pengendalian sosial dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a.
Preventif
Pengendalian
sosial bersifat preventif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sebelum
terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di
masyarakat. Dengan kata lain tindakan preventif merupakan tindakan pencegahan.
Contoh:
- Seorang ibu melarang anak lelakinya merokok karena merokok dapat merusak kesehatan.
- Polisi menegur pemakai jalan raya yang melanggar rambu-rambu lalu lintas.
b.
Kuratif
Pengendalian
sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang dilakukan pada saat
terjadi penyimpangan sosial.
Contoh:
- Seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan.
c.
Represif
Pengendalian
sosial bersifat represif adalah pengendalian sosial yang bertujuan
mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu
pelanggaran. Pengendalian ini dilakukan setelah seseorang melakukan
penyimpangan.
Contoh:
- Seorang guru memberi tambahan pekerjaan rumah dua kali lipat saat mengetahui siswanya tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan padanya.
Sumber:
Sri
Sudarmi, W. Indriyanto. 2009. Sosiologi 1 : Untuk Kelas X SMA dan MA. JAKARTA:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
