![]() |
| Pasukan Sabum Kibittum sering melawan pasukan berkuda |
Setelah
pemerintah Hammurabi, Babylon diduduki oleh Bangsa Asyur, yang membentuk
kembali peperangan Mesopotamia. Raja
Asyur Tiglath Pileser III mengambil Kebijakan. Kebijakan itu adalah
mengumpulkan petani untuk wajib militer. Berkat kebijakan wajib militer,
kumpulan petani menjadi Pasukan Sabum Kibittum. Mereka mengambil tugas yang
berbeda (misalnya jalur pasokan, komunikasi, teknik, dll).
Selanjutnya,
pasukan Sabum Kibittum menggunakan senjata besi. Meskipun sebagian besar rekan
sezamannya masih menggunakan perunggu.
Sabum kibittum akan sangat menakutkan.
Ketika pasukan itu menghancurkan sebuah monumen, entah apa namanya.
Mereka berkata, “Aku menghancurkan, aku menghancurkan, dan membakar dengan
api.”
