Ciri-Ciri kualitatif dan Kuantitatif pada Ras | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Selasa, 22 Juni 2021

Ciri-Ciri kualitatif dan Kuantitatif pada Ras

 


Beberapa ahli sosial mengartikan ras sebagai suatu kelompok manusia yang dapat dibedakan dari kelompok lainnya karena ada beberapa karakteristik fisik atau lahiriah, seperti warna kulit, bentuk muka (mata, hidung, bibir, dagu), warna dan bentuk rambut. Umat manusia yang menempati permukaan bumi telah digolongkan menurut ciri lahiriahnya (ras) ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut.

 

1. Ciri-ciri Kualitatif

 

Ciri-ciri meliputi warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bibir, bentuk hidung, dan lain-lain.

 

Warna kulit, merupakan ciri yang paling tampak pada setiap ras manusia. Warna kulit terdiri atas hitam (malanoderma) dan putih (leucoderma), serta variasi hitam dan putih, misalnya kuning (xanthoderma). Sebagai contoh, putih (Nordik), kuning (Tionghoa), cokelat (Dravia), kuning-cokelat (Polinesia), cokelat-hitam (ras Negro).

 

Warna rambut terdiri atas hitam, cokelat, dan keemasan.  Warna mata terdiri atas hitam, cokelat, biru, hijau, dan abu-abu. Bentuk rambut terdiri atas bentuk lurus (leiotris), bergelombang (cymotris), dan seperti wol (ulotris). Bentuk muka atau wajah, dapat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu antara lain:

 

  • Indeks muka, misalnya panjang, lebar, dan sedang.
  • Bentuk tulang pipi.
  • Prognatisme, yaitu derajat proyeksi muka di banding kan.
  • Posisi kepala secara vertikal atau tegak.
  • Bentuk dagu.
  • Bentuk hidung, misalnya sempit (leptorrhine), sedang (mesorrhine), dan lebar (playhyrrhine).

 

2. Ciri-ciri kuantitatif

 

Ciri-ciri Kuantitatif meliputi berat badan, tinggi badan, ukuran badan, bentuk dan ukuran kepala. Untuk mengetahui ukuran kepala (index chephalis), dilakukan dengan cara membagi lebar kepala dengan panjangnya, kemudian dikalikan seratus. Kepala manusia terdiri atas tujuh bentuk, yaitu ultradolichocephalis, hyperdolichocephalis, dolichocephalis, mesocephalis, brachycephalis,  hyperbracycephalis, dan ultra bracycephalis.

 

Sumber:

 

Bagja Waluya. 2009. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020