Beberapa
ahli sosial mengartikan ras sebagai suatu kelompok manusia yang dapat dibedakan
dari kelompok lainnya karena ada beberapa karakteristik fisik atau lahiriah,
seperti warna kulit, bentuk muka (mata, hidung, bibir, dagu), warna dan bentuk rambut.
Umat manusia yang menempati permukaan bumi telah digolongkan menurut ciri
lahiriahnya (ras) ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut.
1.
Ciri-ciri Kualitatif
Ciri-ciri
meliputi warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk bibir, bentuk hidung, dan
lain-lain.
Warna
kulit, merupakan ciri yang paling tampak pada setiap ras manusia. Warna kulit
terdiri atas hitam (malanoderma) dan
putih (leucoderma), serta variasi
hitam dan putih, misalnya kuning (xanthoderma).
Sebagai contoh, putih (Nordik), kuning (Tionghoa), cokelat (Dravia),
kuning-cokelat (Polinesia), cokelat-hitam (ras Negro).
Warna
rambut terdiri atas hitam, cokelat, dan keemasan. Warna mata terdiri atas hitam, cokelat, biru,
hijau, dan abu-abu. Bentuk rambut terdiri atas bentuk lurus (leiotris), bergelombang (cymotris), dan seperti wol (ulotris). Bentuk muka atau wajah, dapat
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu antara lain:
- Indeks muka, misalnya panjang, lebar, dan sedang.
- Bentuk tulang pipi.
- Prognatisme, yaitu derajat proyeksi muka di banding kan.
- Posisi kepala secara vertikal atau tegak.
- Bentuk dagu.
- Bentuk hidung, misalnya sempit (leptorrhine), sedang (mesorrhine), dan lebar (playhyrrhine).
2.
Ciri-ciri kuantitatif
Ciri-ciri
Kuantitatif meliputi berat badan, tinggi badan, ukuran badan, bentuk dan ukuran
kepala. Untuk mengetahui ukuran kepala (index
chephalis), dilakukan dengan cara membagi lebar kepala dengan panjangnya,
kemudian dikalikan seratus. Kepala manusia terdiri atas tujuh bentuk, yaitu
ultradolichocephalis, hyperdolichocephalis, dolichocephalis, mesocephalis,
brachycephalis, hyperbracycephalis, dan
ultra bracycephalis.
Sumber:
Bagja
Waluya. 2009. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
