Anggapan mengenai Jagad Raya | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Rabu, 23 Juni 2021

Anggapan mengenai Jagad Raya

 

Berikut beberapa anggapan mengenai jagad raya.

 


a. Anggapan Antroposentris

 

Anggapan ini menyatakan bahwa manusia merupakan pusat segalanya. Anggapan ini muncul sejak manusia primitif. Bangsa Ibrani ini pada masanya menganggap langit disangga oleh tiang-tiang raksasa, sedangkan matahari, bulan, dan bintang melekat di langit serta hujan yang turun melalui jendela-jendela yang berada di langit. Anggapan ini bermula dari konsep alam semesta bangsa Babylon.

 

b. Anggapan Geosentris

 

Anggapan ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan pusat segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi. Anggapan ini muncul kira-kira pada abad ke-6 sebelum Masehi. Keberadaan anggapan Geosentris juga didukung oleh beberapa ilmuan, seperti Plato, Socrates, Aristoteles, Anaximander, dan Pythagoras.

 

c. Anggapan Heliosentris

 

Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakanpusat jagad raya. Anggapan ini muncul sejak berkembangnya penelitian yang didukung oleh peralatan yang lebih maju, demikian pula sifat keingintahuan ilmuwan yang memunculkan gagasan-gagasan kritis. Keberadaan anggapan Heliosentris juga didukung oleh beberapa ilmuwan, seperti Galileo, Isaac Newton, Nicolaus Copernicus, dan Johanes Kepler.

 

 

Sumber:

 

Iwan Gatot Sulistiyanto. 2009. Geografi 1 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020