Dalam kajian sosiologi
, nilai sosial yang diyakini individu dapat bersumber dari Tuhan, Masyarakat,
dan Individu.
1.
Nilai yang bersumber dari Tuhan.
Sumber
nilai ini diketahui melalui ajaran agama yang tertulis di dalam kitab suci.
Terdapat nilai yang bisa memberikan pedoman dalam bertingkah laku dan bersikap
dengan sesama di dalam ajaran agama. Contohnya adanya nilai kasih sayang,
ketaatan, hidup sederhana, kejujuran, dan sebagainya.Nilai yang bersumber dari
Tuhan dikenal dengan nilai theonom.
2.
Nilai yang Bersumber dari Masyarakat
Masyarakat
bersepakat mengenai suatu hal yang dianggap baik dan luhur, lalu dijadikannya
sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari. Contohnya sopan dan santun
kepada orang tua. Nilai yang bersumber dari hasil kesepakatan banyak orang
disebut nilai heteronom.
3.
Nilai yang Bersumber dari Individu
Dasarnya
memang setiap individu mempunyai suatu hal yang baik, penting, dan luhur.
Contohnya gigih dalam bekerja. Seseorang menganggap bahwa kerja keras merupakan
hal yang penting untuk meraih keberhasilan. Nilai yang bersumber dari individu
disebut nilai otonom.
Berdasarkan sumber
nilai sosial tersebut, dapat memunculkan fungsi nilai sosial. Nilai sosial
mempunyai fungsi tertentu di masyarakat, secara umum fungsi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut.
- Sebagai media pengawas, dengan daya tekan dan daya ikat nilai bisa menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.
- Penentu akhir bagi orang atau grup dalam memenuhi peran sosialnya di kehidupan bermasyarakat.
- Sebagai alat solidaritas bagi anggota-anggota kelompok dalam masyarakat.
- Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku anggota-anggota masyarakat.
- Menyumbangkan seperangkat alat yang bisa digunakan untuk menetapkan derajat sosial dari orang atau perorangan atau grup di kehidupan masyarakat.
SUMBER:
Joko
Sri Sukardi, Arif Rohman. 2009. Sosiologi untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
