Teori Neo-Klasik dalam Pembangunan Ekonomi | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Rabu, 30 Juni 2021

Teori Neo-Klasik dalam Pembangunan Ekonomi

Tokoh yang terkenal dari mazhab ini adalah Robert M. Solow (1970), seorang peraih hadiah Nobel Ekonomi dari Amerika Serikat dan rekannya, Trevor W. Swan (1956) dari Australia. Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi dan besarnya output yang saling berinteraksi. Pertumbuhan ekonomi menurut mereka adalah suatu proses yang berlangsung dengan perimbangan di antara faktor-faktor produksi. Dalam model pertumbuhan ekonominya, Solow-Swan berasumsi:

 

  • tingkat teknologi dianggap konstan.
  • tidak ada perdagangan luar negeri atau arus modal masuk keluar negara.
  • tidak ada intervensi pemerintah.
  • tingkat pertambahan penduduk atau tenaga kerja dianggap konstan.
  • keadaan full employment tercapai dalam arti seluruh penduduk bekerja dan faktor produksi lainnya dipergunakan secara penuh.

 


Teori Solow dan Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan sehingga pemerintah tidak perlu terlalu banyak mencampuri atau memengaruhi pasar. Hal ini membuat teori mereka dan pandangan para ahli lainnya yang sejalan dengan pemikiran mereka dinamakan teori Neoklasik. Jadi proses pertumbuhan ekonomi Solow-Swan bertentangan dengan Harrod-Domar yang menyatakan bahwa di dalam prsoses pertum buhan terkandung unsur ketidakstabilan sehingga memerlukan campur tangan pemerintah.

 

Sumber:

 

Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 


 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020