Ruang lingkup Peta | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Sabtu, 11 Desember 2021

Ruang lingkup Peta

 

Menurut Perhimpunan Kartografi Internasional (International Cartographic Association, 1976), peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu bidang datar dan kemudian diperkecil atau menggunakan skala. Berdasarkan batasan tersebut, kita memperoleh pengertian bahwa pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang berkaitan dengan peta, yaitu sebagai berikut.

 


Berdasarkan batasan tersebut, kita memperoleh pengertian bahwa pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang berkaitan dengan peta, yaitu sebagai berikut.

 

A. Dipilih

 

Fenomena dan gejala yang terdapat di permukaan bumi sangat banyak jumlahnya, baik yang bersifat fisikal antara lain, seperti topografi, hidrografi (bentang perairan), struktur batuan pembentuk muka Bumi, maupun fenomena sosial, seperti per sebaran dan kepadatan penduduk, dan batas administrasi wilayah. Komponen-komponen tersebut sangat sulit atau bahkan tidak mungkin digambarkan pada sebuah peta. Hal ini karena, jika dipaksakan, peta akan padat isinya dan tidak komunikatif serta memberikan informasi yang akurat bagi pengguna. Oleh karena itu, pada pem buatan sebuah peta dipilih fenomena muka bumi yang dianggap penting dan berusaha untuk digambarkan sesuai dengan tema dan judul peta.

 

B. Ditransformasikan dalam Bidang Datar

 

Bumi merupakan benda angkasa yang bentuknya hampir menyerupai bola air raksasa. Karena bentuknya ini, permukaan bumi hampir mirip dengan bidang lengkung (permukaan bola). Salah satu prinsip peta adalah mentransformasi bentuk muka bumi dalam bidang datar, yaitu pada sehelai kertas atau pada bidang yang dapat didatarkan, seperti silinder dan kerucut.

 

Pada kenyataannya, sangatlah sulit menggambarkan bentuk muka Bumi ke dalam bidang datar atau yang dapat didatarkan tanpa adanya kesalahan (kesalahan bentuk, ukuran, maupun jarak). Penyimpangan yang terjadi dalam proses transformasi peta ini dikenal dengan distorsi. Untuk mengurangi kesalahan atau penyimpangan dalam pembuatan sebuah peta, sangat diperlukan sistem proyeksi.

 

C. Diperkecil

 

Permukaan Bumi merupakan wilayah yang sangat luas. Panjang keliling ekuatornya mencapai 40.000 kilometer. Jika kita ingin menggambarkan muka bumi yang luas ini pada sehelai kertas dengan ukuran yang sama, tentunya sangat sulit. Oleh karena itu, bentuk muka bumi yang tergambar dalam sebuah peta, ukurannya lebih kecil dibanding kan dengan ukuran sebenarnya.

 

Peta juga dapat diartikan sebagai penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antar berbagai perwujudan permukaan Bumi yang diwakilinya. Selain itu, peta juga mengandung arti komunikasi. Artinya, peta merupakan sebuah tanda, saluran, atau penghubung antara pembuat peta dan pembaca atau pengguna peta. Pesan yang ditampilkan dalam sebuah peta, hendaklah mudah dipahami para pembacanya. Oleh karena itu, informasi yang ingin disampaikan dalam peta harus dapat dimengerti oleh pengguna informasi tersebut.

 

Sumber:

 

Bambang Utoyo. 2009. Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 

Campell, J. 1991. Introductory Cartography. Second Edition. Wm. C. Brown Publishers, Dubuque, IA. (Excellent university-level textbook that focuses on map design and cartography.

 

Hutagalung, Maidi Parman. 1988. Kartografi. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi IKIP Bandung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020