Menurut Perhimpunan Kartografi
Internasional (International Cartographic Association, 1976), peta adalah suatu
gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari
permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu bidang datar dan kemudian
diperkecil atau menggunakan skala. Berdasarkan batasan tersebut, kita
memperoleh pengertian bahwa pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang
berkaitan dengan peta, yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan batasan tersebut, kita
memperoleh pengertian bahwa pada dasarnya terdapat tiga hal penting yang
berkaitan dengan peta, yaitu sebagai berikut.
A. Dipilih
Fenomena dan gejala yang terdapat di
permukaan bumi sangat banyak jumlahnya, baik yang bersifat fisikal antara lain,
seperti topografi, hidrografi (bentang perairan), struktur batuan pembentuk
muka Bumi, maupun fenomena sosial, seperti per sebaran dan kepadatan penduduk,
dan batas administrasi wilayah. Komponen-komponen tersebut sangat sulit atau
bahkan tidak mungkin digambarkan pada sebuah peta. Hal ini karena, jika
dipaksakan, peta akan padat isinya dan tidak komunikatif serta memberikan
informasi yang akurat bagi pengguna. Oleh karena itu, pada pem buatan sebuah
peta dipilih fenomena muka bumi yang dianggap penting dan berusaha untuk
digambarkan sesuai dengan tema dan judul peta.
B. Ditransformasikan dalam Bidang Datar
Bumi merupakan benda angkasa yang
bentuknya hampir menyerupai bola air raksasa. Karena bentuknya ini, permukaan
bumi hampir mirip dengan bidang lengkung (permukaan bola). Salah satu prinsip
peta adalah mentransformasi bentuk muka bumi dalam bidang datar, yaitu pada
sehelai kertas atau pada bidang yang dapat didatarkan, seperti silinder dan
kerucut.
Pada kenyataannya, sangatlah sulit
menggambarkan bentuk muka Bumi ke dalam bidang datar atau yang dapat didatarkan
tanpa adanya kesalahan (kesalahan bentuk, ukuran, maupun jarak). Penyimpangan
yang terjadi dalam proses transformasi peta ini dikenal dengan distorsi. Untuk
mengurangi kesalahan atau penyimpangan dalam pembuatan sebuah peta, sangat
diperlukan sistem proyeksi.
C. Diperkecil
Permukaan Bumi merupakan wilayah yang
sangat luas. Panjang keliling ekuatornya mencapai 40.000 kilometer. Jika kita
ingin menggambarkan muka bumi yang luas ini pada sehelai kertas dengan ukuran
yang sama, tentunya sangat sulit. Oleh karena itu, bentuk muka bumi yang
tergambar dalam sebuah peta, ukurannya lebih kecil dibanding kan dengan ukuran
sebenarnya.
Peta juga dapat diartikan sebagai
penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antar berbagai
perwujudan permukaan Bumi yang diwakilinya. Selain itu, peta juga mengandung
arti komunikasi. Artinya, peta merupakan sebuah tanda, saluran, atau penghubung
antara pembuat peta dan pembaca atau pengguna peta. Pesan yang ditampilkan
dalam sebuah peta, hendaklah mudah dipahami para pembacanya. Oleh karena itu,
informasi yang ingin disampaikan dalam peta harus dapat dimengerti oleh
pengguna informasi tersebut.
Sumber:
Bambang Utoyo.
2009. Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Campell, J. 1991. Introductory
Cartography. Second Edition. Wm. C. Brown Publishers, Dubuque, IA.
(Excellent university-level textbook that focuses on map design and
cartography.
Hutagalung, Maidi
Parman. 1988. Kartografi. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi
IKIP Bandung.