Angkatan
Laut Byzantine memiliki beberapa kapal paling canggih di Mediterania. Meninggalkan ketergantungan sebelumnya pada
kapal trireme dengan bentuk domba di bagian depan kapal sebagai haluannya.
Dromon
memiliki "paruh" (calcar), proyeksi di bagian depan kapal yang
berfungsi sebagai jembatan bagi tentara untuk menyeberang ke kapal musuh atau
untuk menghancurkan dayung musuh). Seiring dengan layar segitiga dan satu atau
beberapa dayung, dromon itu cepat dan dapat bermanuver, dan mematikan.
Tetapi
kekuatan dromon yang paling menakutkan adalah apinya. “Greek Fire” namanya berisi campuran minyak
dan kapur, adalah ramuan yang tetap menyala bahkan ketika mengapung di atas
air. Beberapa dromon memiliki alat
penyembur api di haluannya. Pada dasarnya penyembur api yang dipasang di kapal
abad pertengahan ini digunakan untuk mengusir pengepungan Arab di
Konstantinopel. Selain itu pemyempur api ini digunakan saat invasi Rus
(Perampok Viking) pada masa pemerintahan Kaisar Romanus. Dalam satu catatan kontemporer yang berisi
"Rus, ketika mereka melihat meriam api melemparkan diri dari kapal mereka
ke laut, mereka ditenggelamkan oleh ombak daripada dikremasi oleh api. Tidak
ada yang lolos hari itu kecuali dia bisa melarikan diri ke pantai"
Sumber:
Basch, Lucien.2001. Tropis VI, 6th International
Symposium on Ship Construction in Antiquity, Lamia 1996 proceedings.
Athens: Hellenic Institute for the Preservation of Nautical Tradition.