Sebagai suatu kawasan atau region,
wilayah perkotaan memiliki ciri-ciri, baik dari segi pola tata guna lahan,
kondisi fisik, maupun sosial budaya masyarakatnya. Secara umum, ciri-ciri
kehidupan kota antara lain sebagai berikut.
- Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial, karena adanya keterbukaan terhadap pengaruh dari luar.
- Masyarakat kota bersifat gesellschaft (patembayan), di mana kepentingan individu lebih menonjol, sedangkan solidaritas dan kegotongroyongan semakin lemah.
- Adanya pelapisan sosial ekonomi, seperti perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
- Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial antar warganya.
- Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi, dan kondisi kehidupan. Sistem pembagian kerja di kota sangat jelas menurut keterampilan dan keahlian masing-masing.
- Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
- Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomis.
Sumber:
Bambang Utoyo.
2009. Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Bintarto, R. 1983.
Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Daldjoeni, 1987. Goegrafi
Kota dan Desa. Bandung: Alumni.