Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Nasional beserta Cara Mengatasinya | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Rabu, 07 Juli 2021

Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Nasional beserta Cara Mengatasinya

 

Di negara sedang berkembang, jumlah pengangguran (pengangguran terbuka) yang terus meningkat merupakan masalah pembangunan yang serius. Meningkat nya jumlah pengangguran ini secara umum disebabkan oleh adanya pertumbuhan jumlah kesempatan kerja yang tersedia tidak bisa mengimbangi pertumbuhan jumlah angkatan kerja yang terus meningkat setiap tahun.

 


Hal ini sesuai dengan pendapat William Arthur Lewis, seorang ahli ekonomi pembangunan Inggris, yang menyatakan bahwa pem bangunan ekonomi di negara nosedang berkembang antara lain ditandai dengan adanya penawaran (supply) tenaga kerja yang tidak terbatas (berlimpah) di satu sisi, dan adanya keterbatasan permintaan (demand) tenaga kerja di sisi lain. Ketidakseimbangan antara kedua aspek tersebut, baik dari segi jumlah dan kualitas dapat menimbulkan akibat pengangguran terbuka yang serius, rendahnya keterampilan, dan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Pengangguran yang sudah sangat kronis dan bersifat struktural pada umumnya akan membawa dampak negatif terhadap pembangunan lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik. Berikut ini adalah dampaknya, antara lain sebagai berikut.

 

1. Terganggunya Stabilitas Perekonomian

 

Pengangguran dapat membawa dampak terganggunya stabilitas ekonomi yang ditandai oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.

 

 

a) Melemahnya Permintaan Agregat

 

Untuk dapat bertahan hidup, manusia harus bekerja. Dengan bekerja, dia akan memperoleh penghasilan yang digunakan untuk belanja barang dan jasa. Jika pengangguran tinggi dan bersifat struktural, daya beli akan menurun yang pada gilirannya akan menimbulkan penurunan terhadap permintaan total (permintaan agregat).

 

b) Melemahnya Penawaran Agregat

 

Tingginya tingkat pengangguran akan menurunkan penawaran agregat. Dampak pengangguran terhadap penawaran agregat terasa dalam jangka panjang. Walaupun tenaga kerja dapat digantikan dengan barang modal, sehingga dapat digunakan untuk menaikkan penawaran agregat, di dalam mekanisme pasar (interaksi antara permintaan dan penawaran), sekalipun produksi bisa berjalan dengan efisien, tetapi jika permintaan agregat lemah, keseimbangan ekonomi terjadi ditingkat yang sangat rendah. Akibatnya, tingkat produksi harus diturunkan secara drastis. Penurunan tingkat atau skala produksi akan menaikkan biaya produksi perunit sehingga penawaran agregat pun melemah.

 

2. Terganggunya Stabilitas Sosial Politik

 

Pengangguran yang tinggi bukan hanya persoalan ekonomi semata, melainkan juga masalah sosial politik. Pengangguran yang tinggi akan meningkatkan kriminalitas, seperti pencurian, perampokan,penyalah gunaan obat terlarang maupun kegiatan-kegiatan ekonomi ilegal lainnya. Biaya ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah sosial ini sangat besar dan susah diukur efisiensi dan efektivitasnya.

 

Untuk mengatasi pengangguran pemerintah melakukan program link and match salah satu caranya yaitu, memperbaiki komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan agar miss match atau ketimpangan program studi di perguruan tinggi dan daya serap pasar kerja yang cukup besar, dapat dikurangi. Selain itu, untuk mengatasi pengangguran secara umum, pemerintah menempuh cara-cara sebagai berikut.

 

  • meningkatkan mobolitas modal dan tenaga kerja.
  • mengadakan latihan kerja yang sesuai dengan informasi kerja yang ada.
  • mendirikan industri padat karya.
  • meningkatkan daya beli masyarakat.
  • menyukseskan pembangunan proyek-proyek umum.

 


Sumber:

 

Arndt, H.W. 1991. Pembangunan Ekonomi: Studi Tentang Sejarah Pemikiran. Jakarta: LP3ES.

 

Todaro, Michael P. 2000. Ekonomi untuk Negara Berkembang: Suatu Pengantar tentang Prinsip-Prinsip, Masalah, dan Kebijakan Pembangunan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

 

 

Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020