Lingkungan
ekologi hutan terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim (hutan decidius), hutan hujan daerah sedang,
hutan berdaun jarum (hutan konifer), dan hutan berkayu keras.
a)
Hutan Hujan Tropis
Hutan
hujan tropis tersebar di wilayah-wilayah sekitarekuator atau khatulistiwa,
yaitu sekitar lintang 10°LU–10°LS, dengan rata-rata suhu terdingin di atas 18°C
dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Ciri khas vegetasi hutan
hujantropis adalah hutan belantara dengan jenis tumbuhan yang sangat bervariasi
(hutan heterogen) dengan tingkat kerapatan tinggi sehingga sinar matahari tidak
dapat menembus kepermukaan tanah.
Menurut
penelitian para ahli botani, jenis flora yang terdapat di kawasan hutan hujan tropis
diperkirakan mencapai 3.000 spesies bahkan lebih. Ciri lain hutan hujan tropis
adalah banyak dijumpai tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain (flora
epifit), seperti jamur (cendawan), lumut, anggrek, dan rotan. Tumbuhan epifit
ini merupakan indikasi bahwa tingkat kelembapan di daerah tersebut tinggi.
Daerah
penyebaran hutan hujan tropis di muka bumi, antara lain di sebagian wilayah
Indonesia terutama di Pulau Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, dan Papua,
wilayah dataran rendah Amazon (Brazil), sebagian besar Amerika Tengah, wilayah
Afrika sekitar khatulistiwa, seperti Zaire, Congo, Gabon, Nigeria, dan Kenya.
b)
Hutan Musim
Hutan
musim terdapat pada wilayah-wilayah yang memiliki pergantian musim kemarau dan
penghujan sangat jelas, serta periode musim kemarau yang relatif panjang. Pada
musim kemarau vegetasi hutan musim umumnya akan menggugurkan daun (meranggas).
Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat penguapan yang tinggi. Contoh jenis
tumbuhan meranggas adalah jati. Di samping menggugurkan daun, ciri khas lain
dari hutan musim adalah kawasan hutan lebih didominasi oleh satu jenis tumbuhan
utama (hutan homogen).
c)
Hutan Hujan Daerah Sedang
Hutan
hujan daerah sedang terdapat di daerah-daerah pantai sebelah barat zona lintang
35°–55° baik di belahan bumi utara maupun selatan, wilayah kepulauan antara
lintang 25°–40° baik utara maupun selatan, sepanjang perbatasan bagian timur
benua, dan wilayah dataran tinggi zona iklim ekuatorial dan tropis. Beberapa
jenis flora khas yang banyak dijumpai di kawasan ini, antara lain pakis,
agathis, palem, bambu, dan belukar.
d)
Hutan Rontok Daerah Sedang
Daerah
persebaran hutan rontok daerah sedang meliputi sebagian besar wilayah Amerika
Utara dan Eropa Barat. Hal ini dikarenakan di wilayah ini pengaruh iklim sangat
ekstrim, di mana udara sangat dingin saat musim dingin dan relatif hangat dalam
periode musim panas. Corak vegetasi yang menutupi sebagian besar lahan
didominasi oleh jenis perdu (pohon kerdil) dan tumbuhan meranggas.
e)
Hutan Berdaun Jarum
Hutan
berdaun jarum (hutan konifer) terdapat di daerah- daerah lintang tinggi
mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti wilayah Kanada bagian utara, Eropa
Utara, Asia Utara terutama sekitar Siberia, serta wilayah-wilayah pegunungan
tinggi kawasan tropis. Jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di wilayah konifer
antara lain pinus mercussi, cemara, larix, dan pohon sequoia (redwood). Redwood
merupakan jenis pohon terbesar di dunia yang terdapat di California.
f)
Hutan Evergreen
Jenis
hutan ini terdapat di kawasan iklim mediteran, yaitu wilayah-wilayah pantai
barat sekitar lintang 30°– 40°. Karakter tumbuhan yang terdapat di wilayah ini
adalah batang pohonnya tidak terlalu tinggi, tetapi kayunya sangat keras,
seperti pohon zaitun dan oak.
Sumber:
Bambang
Utoyo. 2009. Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Anonim.
National
Geographic Magazine, Agustus 1998. Washington: The National Geographic
Society.


