Perkembangan
kegiatan perekonomian suatu negara akan mengalami perubahan, baik dari tingkat
kompleksitas masalah yang dihadapi maupun sistem perekonomian yang digunakan.
Kenyataannya tidak ada satu negara pun yang menganut sistem perekonomian secara
tertutup (tidak melibatkan pihak luar negeri dalam kegiatan perekonomian).
Hampir semua negara telah melakukan kerja sama di dalam kegiatan perekonomian,
artinya keterlibatan rumah tangga luar negeri diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di dalam negeri. Sistem perekonomian
seperti inilah yang dikenal dengan sistem perekonomian terbuka.
Dalam
arti sempit, perekonomian terbuka (open economic) berarti adanya peranan
perdagangan internasional yang cukup besar (di atas 20% PDB) di dalam
perekonomian suatu negara. Perdagangan internasional dapat didefinisikan
sebagai per dagangan antar atau lintas negara, yang mencakup ekspor dan impor
barang dan jasa. Perdagangan internasional, penting bagi sebuah negara, yakni
sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi negara. Melalui perdagangan
internasional pemerintah suatu negara berupaya mengoptimalkan manfaat hubungan
agar kinerja perekonomian menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Secara
umum, manfaat yang dapat diperoleh dari adanya perdagangan internasional dalam
sebuah perekonomian, yaitu sebagai berikut.
a.
Menambah Devisa Negara
Perdagangan
internasional, terutama dari hasil penerimaan ekspor merupakan sumber devisa
negara yang terpenting.
b.
Meningkatkan Produksi di Dalam Negeri
Perdagangan
internasional memiliki efek langsung terhadap pertumbuhan produksi di dalam
negeri, terutama bagi negara-negara yang ekonomi atau produksi mereka
berorientasi ke pasar eksternal, seperti Asia Tenggara dan Asia Timur.
c.
Memperluas Kesempatan Kerja
Perdagangan
internasional dapat meningkatkan kesempatan kerja akibat adanya pertumbuhan
produksi di dalam negeri yang mengharuskan perusahaan untuk menambah faktor
produksi tenaga kerja.
d.
Realokasi Sumber Daya Produksi
Dengan
adanya kesempatan ekspor, semua faktor produksi dari perusahaan digunakan
secara optimal dengan cara direalokaskan
ke industri-industri yang
melakukan ekspor.
e.
Adanya Diversifikasi Produk
Perdagangan
internasional dapat meningkatkan diversifikasi produk. Misalnya, sebelum
berorientasi ke pasar ekspor, sektor industri di dalam negeri hanya memproduksi
jenis barang konsumsi sederhana saja. Akan tetapi setelah membuka cabang di
luar negeri jenis produksinya bertambah banyak tidak hanya meliputi barang
konsumsi sederhana saja.
Sumber:
Boediono.
1999. Ekonomi Internasional, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 3.
Yogyakarta: BPFE.
Imamul
Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krugman,
Paul R. dan Maurice Obstfeld. 1999. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lindert.
Peter H. dan Charles P. Kindleberger. 1990. Ekonomi Internasional. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
