Hubungan Akutansi dengan Perusahaan | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Selasa, 26 Oktober 2021

Hubungan Akutansi dengan Perusahaan

 

Akuntansi merupakan hasil dari masa Renaissance Italia yang dikemukakan oleh Luca Pacioli. Namun, sejak 4.000 tahun yang lalu, catatan-catatan atas transaksi keuangan telah ada di beberapa negara, seperti di Mesopotamia, Mesir, India, dan Timur Tengah.

 

Italia merupakan penerima akumulasi kebijakan-kebijakan akuntansi dari negara-negara tersebut. Selanjutnya, pada abad ke-13 dan ke-14, di beberapa pusat perniagaan Italia bagian utara muncul sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping). Sejak itulah muncul istilah akuntansi, seperti debet, kredit, ayat jurnal, buku besar, neraca saldo, neraca, akun, dan laporan keuangan laba/rugi.

 

Pada akhir abad ke-19, perubahan telah membentuk sistem akuntansi menjadi suatu bentuk yang lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau korporasi industri besar, di antaranya ditandai dengan hal-hal berikut.

 

  • Bentuk-bentuk awal perusahaan telah diciptakan dan di bedakan dari pemiliknya.
  • Saham-saham dalam perusahaan telah diciptakan.
  • Ada perbedaan antara modal dan pendapatan.
  • Konsep kelangsungan usaha (going concern) mulai digunakan.
  • Adanya bursa saham efektif.
  • Tumbuhnya industri dan perdagangan.

 


Akuntansi terus berkembang sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia usaha. Akuntansi merupakan suatu proses pencat atan penggolongan, peringkasan, dan penganalisisan data keuangan sebuah organisasi (perusahaan). Perusahaan adalah organisasi yang sumber dayanya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi pelanggan.

 

Tujuan setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya , yaitu untuk memaksimalkan keun tungan. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dengan jumlah yang harus dikeluarkan untuk meng hasilkan dan menjual barang atau jasa tersebut.

 

Jenis-jenis perusahaan, di antaranya dapat dibedakan menjadi perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan industri.

 

a. Perusahaan Jasa

 

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menghasilkan dan menjual jasa atau pelayanan yang bersifat bukan barang berwujud fisik kepada pelanggan. Jenis jasa tersebut, antara lain jasa konsultasi dan profesi, jasa hiburan, jasa keahlian pribadi atau perorangan, jasa angkutan, jasa penginapan, jasa komunikasi, serta jasa pertanggungan dan keuangan.

 

b. Perusahaan Dagang

 

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangannya dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau diubah bentuknya. Contoh perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor, toko buku, dan pedagang hasil bumi.

 

c. Perusahaan Industri

 

Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang memiliki manfaat, kemudian produk tersebut dijual kepada pelanggan. Contoh perusahaan industri, di antaranya pabrik makanan, tekstil, kerajinan, pertambangan, serta perakitan.

 

Sumber:

 

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nugroho Widjajanto. 1996. Kamus Akuntansi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020