Akuntansi
merupakan hasil dari masa Renaissance Italia yang dikemukakan oleh Luca
Pacioli. Namun, sejak 4.000 tahun yang lalu, catatan-catatan atas transaksi
keuangan telah ada di beberapa negara, seperti di Mesopotamia, Mesir, India,
dan Timur Tengah.
Italia
merupakan penerima akumulasi kebijakan-kebijakan akuntansi dari negara-negara
tersebut. Selanjutnya, pada abad ke-13 dan ke-14, di beberapa pusat perniagaan
Italia bagian utara muncul sistem tata buku berpasangan (double entry bookkeeping). Sejak itulah muncul istilah akuntansi,
seperti debet, kredit, ayat jurnal, buku besar, neraca saldo, neraca, akun, dan
laporan keuangan laba/rugi.
Pada
akhir abad ke-19, perubahan telah membentuk sistem akuntansi menjadi suatu
bentuk yang lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau korporasi industri
besar, di antaranya ditandai dengan hal-hal berikut.
- Bentuk-bentuk awal perusahaan telah diciptakan dan di bedakan dari pemiliknya.
- Saham-saham dalam perusahaan telah diciptakan.
- Ada perbedaan antara modal dan pendapatan.
- Konsep kelangsungan usaha (going concern) mulai digunakan.
- Adanya bursa saham efektif.
- Tumbuhnya industri dan perdagangan.
Akuntansi
terus berkembang sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia usaha. Akuntansi
merupakan suatu proses pencat atan penggolongan, peringkasan, dan
penganalisisan data keuangan sebuah organisasi (perusahaan). Perusahaan adalah
organisasi yang sumber dayanya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja
diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi pelanggan.
Tujuan
setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya , yaitu untuk memaksimalkan keun
tungan. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang
diterima perusahaan atas penjualan barang atau jasa kepada pelanggan dengan
jumlah yang harus dikeluarkan untuk meng hasilkan dan menjual barang atau jasa
tersebut.
Jenis-jenis
perusahaan, di antaranya dapat dibedakan menjadi perusahaan jasa, perusahaan
dagang, dan perusahaan industri.
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan
jasa adalah perusahaan yang menghasilkan dan menjual jasa atau pelayanan yang
bersifat bukan barang berwujud fisik kepada pelanggan. Jenis jasa tersebut,
antara lain jasa konsultasi dan profesi, jasa hiburan, jasa keahlian pribadi
atau perorangan, jasa angkutan, jasa penginapan, jasa komunikasi, serta jasa
pertanggungan dan keuangan.
b. Perusahaan Dagang
Perusahaan
dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangannya dari pemasok dan menjualnya
kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau diubah bentuknya.
Contoh perusahaan dagang, antara lain supermarket, penyalur atau distributor,
toko buku, dan pedagang hasil bumi.
c. Perusahaan Industri
Perusahaan
industri adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang
memiliki manfaat, kemudian produk tersebut dijual kepada pelanggan. Contoh
perusahaan industri, di antaranya pabrik makanan, tekstil, kerajinan,
pertambangan, serta perakitan.
Sumber:
Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka
Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program
Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Nugroho Widjajanto. 1996. Kamus
Akuntansi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.