Jenis
industri banyak sekali macam dan ragamnya. Ada yang bergerak dalam pengolahan
hasil-hasil sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, kehutanan, obat-obatan,
pupuk, kendaraan bermotor, pelayanan dan jasa, serta masih banyak lagi.
Oleh
karena itu, untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan menelaah berbagai macam
kegiatan manufaktur tersebut diperlukan sistem pengklasifikasian jenis industri
yang didasarkan atas kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan jumlah tenaga
kerja yang terlibat, industri terbagi menjadi tiga, yaitu industri kecil,
sedang, dan besar.
1) Industri Kecil
Industri
kecil memiliki jumlah tenaga kerja kurang dari 10 orang. Pada umumnya, industri
kecil merupakan bentuk industri rumah tangga (home industry). Beberapa contoh jenis industri kecil antara lain
industri kerajinan (handycraft industry),
kain tenun, batik tulis, dan pengolahan makanan. Berikut ciri-ciri industri
kecil antara lain sebagai berikut.
- Jumlah modal yang diinvestasikan relatif kecil.Peralatan dan teknologi yang digunakan relatif sederhana.
- Tenaga kerja yang terlibat tidak memiliki pendidikan atau keahlian khusus.
- Tidak ada patokan jam kerja yang jelas.
- Upah kerja relatif kecil.
- Jumlah dan kualitas produksinya relatif rendah.
2) Industri Sedang
Tenaga
kerja yang terlibat dalam industri sedang berkisar antara10–299 orang. Beberapa
contoh industri sedang antara lain industri pakaian jadi, batik modern (batik
cap), dan percetakan. Ciri-ciri yang umum dijumpai pada jenis industri sedang
antara lain sebagai berikut.
- Modal yang diinvestasikan cukup besar.
- Peralatan yang digunakan dan cara pengolahan bahan baku sudah lebih maju dengan penggunaan teknologi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan industri kecil.
- Para pekerja sudah memerlukan keahlian khusus.
- Sudah terdapat patokan jam kerja.
- Upah yang diperolah tenaga kerja mengikuti ketentuan UMR.
- Kegiatan industri dilakukan di tempat khusus (pabrik).
- Produk yang dihasilkan memiliki jumlah lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.
3) Indusri Besar
Industri
besar memiliki tenaga kerja lebih dari 300 orang, dengan ciri-ciri antara lain
sebagai berikut.
- Memiliki modal yang sangat besar.
- Menggunakan peralatan berupa mesin-mesin modern.
- Memerlukan banyak tenaga kerja yang ahli atau terlatih.
- Barang yang dihasilkan jumlahnya banyak dengan kualitas tinggi.
- Selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, produk yang dihasilkan diorientasikan untuk komoditas ekspor.
Contoh
industri besar, antara lain industri kendaraan bermotor, pengolahan besi-baja,
semen, pupuk, dan pabrik farmasi. Departemen Perindustrian menentukan
pengelompokan jenis industri ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai
berikut.
- Industri Kimia Dasar, yaitu kelompok industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan bahan-bahan kimia. Jenis-jenis industri yang termasuk dalam kelompok industri kimia dasar antara lain industri semen, pupuk, pestisida, kertas, bahan peledak, dan ban kendaraan.
- Industri Mesin dan Logam Dasar, yaitu industri bahan dan produk dasar logam, perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan kendaraan bermotor, dan alat transportasi.
- Aneka Industri, yaitu kelompok industri yang menghasilkan barang-barang untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan masyarakat. Termasuk ke dalam kelompok ini antara lain aneka pengolahan pangan atau aneka makanan dan minuman, seperti susu bubuk, susu cair, minuman kaleng atau botol, kecap, penyedap rasa, mie instan, dan minyak goreng. Aneka sandang seperti industri benang, tekstil, pakaian jadi (garmen), aneka kimia dan serat meliputi industri cat, deterjen, sabun mandi, korek api, dan pipa paralon. Aneka bahan bangunan dan umum meliputi gelas, botol minuman, kayu lapis, dan kayu gergajian atau kayu potong.
- Industri Kecil, yaitu jenis industri rumah tangga.
Sumber:
Allaby, Michael.1997. How it Works The Environment.
London: Horus Editions Limited.
Bambang Utoyo. 2009. Membuka Cakrawala Dunia untuk
Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Soemarwoto, Otto. 1988. Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
