Kelompok Sosial Teratur: Panguyuban dan Patembayan | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Sabtu, 16 Oktober 2021

Kelompok Sosial Teratur: Panguyuban dan Patembayan

 


A. Paguyuban

 

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Kehidupan tersebut bersifat nyata dan organis yang dapat diumpamakan tubuh manusia atau hewan. Bentuk paguyuban akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kerabat, rukun tetangga, dan sebagainya. Paguyuban terjadi karena jiwa dan pikiran (gemeinschaft of mind) merupakan suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, tetapi mereka mempunyai pikiran dan ideologi yang sama.

 

Suatu kelompok dinamakan paguyuban apabila mempunyai beberapa ciri berikut.

 

  • Intimate, hubungan menyeluruh dan akrab.
  • Private, hubungan yang bersifat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja.
  • Exclusive, hubungan tersebut hanya untuk kita saja dan tidak untuk orang lain di luar kita.

 

Di dalam paguyuban terdapat suatu kemauan bersama. Ada suatu pengertian serta kaidah-kaidah yang timbul dengan sendirinya dari kelompok tersebut. Menurut Tonnies, dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban.

 

  • Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood) yaitu paguyuban yang terbentuk didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Contohnya, keluarga, kelompok kekerabatan.

 

  • Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place) yaitu suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat saling menolong. Contohnya, rukun tetangga, rukun warga, atau arisan.

 

B. Patembayan

 

Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran berkala serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Bentuk gesselschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik. Contohnya, ikatan pedagang, organisasi pengusaha, atau sarikat buruh.

 

Hubungan sosial yang terbentuk tidak kuat, mudah lepas, hanya bersifat lahiriah, dan tidak mempengaruhi batiniah para anggotanya. Patembayan dibentuk berdasarkan pemikiran rasional dengan mengacu pada keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dalam pembentukan kelompok. Tiap anggota kelompok dapat berhenti dari keanggotaan jika tidak memiliki kepentingan apapun lagi di dalam kelompok.

 

 

Berikut tabel mengenai perbedaan Patembayan dan Paguyuban.

 


Sumber:

 

Kristiadi, J. 1984. Perkembangan Organisasi Sosial dan Partai Politik di Indonesia. Jakarta: CSIS.

 

Bagja Waluya. 2009. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

 

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.

 

Lawang, Robert M.Z. 1980. Pengantar Sosiologi. Jakarta: UT.

 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020