Devisa: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Sumber | ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO)
Gunakan fitur "search my site" untuk mencari artikel yang anda inginkan
 

Sabtu, 25 September 2021

Devisa: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Sumber


A. Pengertian Devisa dan Fungsinya

 

Devisa adalah sejumlah valuta asing yang digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan internasional. Devisa biasanya berada di bawah pengawasan otoritas moneter. Dalam hal ini, bank sentral yang ada di suatu negara.

 

Devisa berfungsi sebagai alat pembayaran luar negeri, terutama untuk membiayai impor, membayar cicilan utang luar negeri dan bunganya, transaksi internasional lainnya, dan menjadi penjamin nilai rupiah. Valuta asing atau valas (foreign exchange) itu sendiri diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional atau luar negeri. Valas biasanya memiliki catatan kurs resmi pada bank sentral negara yang ber sangkutan.

 


Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut hard currency. Adapun mata uang yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya yang relatif tidak stabil disebut soft currency.

 

Jumlah valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara disebut juga cadangan devisa. Cadangan devisa suatu negara terdiri atas cadangan devisa resmi (of cial forex reserve) dan cadangan devisa nasional (country forex reserve).

 

Cadangan devisa resmi atau cadangan devisa bersih merupakan jumlah valas yang benar-benar menjadi milik BI yang diperoleh dari pengurangan aktiva luar negeri bruto dengan kewajiban-kewajiban Bank Sentral dalam valas, antara lain sebagai berikut.

 

  • Gross liabililty, yaitu kewajiban dalam valas dengan masa jatuh tempo sampai dengan setahun (termasuk penggunaan dana IMF).

 

  • Net-forward position, yaitu kewajiban Bank Indonesia dalam valas terhadap penduduk (residents) dan bukan penduduk (non-residents) dalam bentuk transaksi forward (transaksi saat penyerahan barang dan surat berharga pada tanggal tertentu dengan harga yang tetap).

 

  • Devisa perbankan yang ada pada BI dalam memenuhi ke tentuan giro wajib minimum (GWM) valas.

 

B. Sumber-Sumber Devisa

 

Besar kecilnya devisa suatu negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan neraca pembayaran dan sektor moneter suatu negara. Devisa berasal dari dua sumber utama, yaitu sebagai berikut.

 

  • Pendapatan ekspor neto (surplus transaksi berjalan), atau selisih antara ekspor barang dan jasa dengan impor barang dan jasa.
  • Arus modal masuk neto (surplus neraca modal), atau selisih antara modal yang masuk dan modal yang keluar.

 

Di antara kedua sumber tersebut, pendapatan ekspor merupakan sumber utama penambahan devisa negara. Karena arus modal masuk bisa saja dalam bentuk pinjaman (utang luar) negeri yang harus dibayar kembali, atau investasi yang suatu saat bisa menjadi arus modal keluar, kecuali investasi dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).

 

C. Tujuan Penggunaan Devisa

 

Devisa digunakan sebagai instrumen untuk memperlancar transaksi internasional sekaligus sabagai jaminan bagi tercapainya stabilitas moneter dan ekonomi makro suatu negara.

Ada empat tujuan utama penggunaan devisa, yaitu:

  • membayar impor tahun yang bersangkutan.
  • cadangan pembayaran tiga bulan impor tahun yang akan datang.
  • membayar cicilan utang luar negeri dan bunganya.
  • cadangan kekayaan pendukung nilai rupiah.

 

Sumber:

 

Boediono. 1999. Ekonomi Internasional, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 3. Yogyakarta: BPFE.

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Imamul Arifin, Giana Hadi Wagiana. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld. 1999. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lindert. Peter H. dan Charles P. Kindleberger. 1990. Ekonomi Internasional. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Tambunan, Tulus. 2000. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES.


 
 
 
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (ARDI TRI YUWONO) © 2020