Pertambangan
merupakan kegiatan pengolahan dan pemanfaatan bahan galian, meliputi observasi,
eksplorasi, dan eksploitasi atau penambangan berbagai macam mineral atau barang
tambang yang terkandung di dalam litosfer maupun di permukaan bumi. Observasi
adalah kegiatan pengamatan pendahuluan tentang daerah persebaran cebakan suatu
jenis barang tambang, sekaligus menyelidiki dan memeriksa kebenarannya secara
teoritis yang berkaitan dengan kondisi geologis di lapangan. Eksplorasi
meliputi kegiatan persiapan dan penyelidikan untuk mengetahui keadaan barang
tambang dan kemungkinan pengolahannya secara ekonomis. Kegiatan eksplorasi
meliputi:
- penyelidikan geologis tentang letak dan persebaran mineral, kualitas dan perkiraan kuantitas atau banyaknya mineral apakah bernilai ekonomis jika dilakukan penambangan, dan sebagainya.
- menentukan syarat-syarat teknis yang diperlukan untuk eksploitasi barang tambang.
Eksploitasi
yaitu kegiatan mengambil barang tambang atau sering disebut penambangan. Dalam
melakukan suatu bentuk eksploitasi harus benar-benar memperhatikan persyaratan
teknis dan ketentuan lain yang berlaku. Salah satu contoh yang dapat dijadikan
peringatan adalah eksploitasi minyak di Sidoarjo. Pengeboran di tempat tersebut
menyebabkan keluarnya lumpur panas dari dalam bumi, bukannya minyak seperti apa
yang diharapkan.
Menurut
ahli perminyakan dari ITB yang juga menjabat sebagai Majelis Ahli Ikatan Ahli
Teknik Perminyakan Indonesia Dr.Ir.Rudi Rubiandini R.S, semburan lumpur di
Sidoarjo dikenal dengan istilah blowout.
Fenomena ini adalah proses saat fluida dari lapisan bumi. Pada kasus ini
terjadi, air panas asin yang menggerus tanah liat keluar dari permukaan bumi
secara tidak terkendali. Biasanya proses ini diawali dengan peristiwa yang
disebut kick, yakni masuknya fluida
dapat berupa air, minyak atau gas ke dalam lubang sumur mengalami pengeboran.
Peristiwa kick yang tidak terkendali
inilah yang kemudian beresiko menimbulkan semburan fluida ke permukaan (blowout) dengan dua kemungkinan.
Pertama, fluida disemburkan dari lubang sumur (surface blowout). Kedua, materi fluida disemburkan di luar lubang
sumur (underground blowout).
Para
ahli lain yaitu ahli-ahli geologi menyatakan bahwa lumpur panas dari pengeboran
di Sidoarjo adalah dari dalam lapisan bumi terdapat lapisan lumpur seperti yang
keluar di beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah dan
Jawa Timur terdapat gunung lumpur yang masih aktif dan ada yang tidak aktif.
Gunung lumpur tersebut, antara lain sebagai berikut.
- Sangiran (Jawa Tengah) sudah tidak aktif lagi, tetapi sewaktu-waktu aktif kembali menyebabkan fosil-fosil zaman purba naik ke atas.
- Tuban (Jawa Timur) sudah tidak aktif.
- Bangkalan (Madura) sudah tidak aktif.
- Gunung Anyar (Jawa Timur) sudah tidak aktif.
- Mojokerto (Jawa Timur) sudah tidak aktif lagi.
- Porong (Jawa Timur) aktif.
Berikut
ini disajikan data klasifikasi barang tambang.
A.
Bahan Galian A
Untuk
jenis barang-barang tambang yang termasuk Bahan Galian A (bahan galian
strategis) yang penting bagi pertahanan dan keamanan negara serta sangat
penting bagi stabilitas ekonomi nasional, pola pengusahaannya dilakukan oleh
pemerintah atau perusahaan negara yang pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan
perusahaan swasta nasional maupun asing yang ditunjuk negara. Sebagai contoh,
pertambangan minyak dan gas bumi dilakukan oleh Pertamina yang bekerja sama
dengan beberapa perusahaan asing, seperti Caltex, Stanvac, dan Petronas. Contoh
lain adalah pertambangan nikel di Soroako dan Danau Matana yang dilakukan oleh
PT Aneka Tambang bekerja sama dengan perusahaan ARCO dari Amerika Serikat.
B.
Bahan Galian B
Untuk jenis-jenis tambang
yang termasuk Bahan Galian B (bahan galian vital) yang menguasai hajat hidup
orang banyak, selain oleh perusahaan pemerintah, kegiatan penambangannya dapat
dilakukan oleh masyarakat atau perusahaan swasta dengan izin pemerintah.
C.
Bahan Galian C
Untuk
jenis-jenis tambang yang termasuk Bahan Galian C (bahan galian untuk industri),
seperti batu pasir, gamping, belerang dan lain-lain, kegiatan penambangannya
dapat dilakukan oleh masyarakat.
Berdasarkan
sifat dan lokasi bahan galian, kegiatan penambangan dibedakan atas penambangan
terbuka, tertutup, dan pengeboran. Penambangan Terbuka, yaitu jenis eksploitasi
barang tambang dengan cara membongkar lapisan tanah atau batuan untuk dapat
mengambil suatu jenis bahan galian karena lokasi dekat dengan permukaan bumi.
Penambangan Tertutup, yaitu proses bypengambilan suatu jenis barang tambang
dengan cara membuat sumur (penambangan vertikal atau Shaf Mining) atau
terowongan (penambangan horizontal atau Slope Mining) ke dalam lapisan-lapisan
batuan karena lokasi barang tambang jauh di dalam perut bumi. Contoh
penambangan tertutup antara lain pertambangan emas di Cikotok Banten (Jawa
Barat).
Sumber:
Anonim.
1996. Indonesian Heritage Plants. Jakarta: Jayakarta Agung Offset.
Anonim.
2000. The Usborne Encyclopedia of Planet Earth. London: Usborne
Publications.
Bambang
Utoyo. 2009. Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Soemarwoto,
Otto. 1988. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
